(3) Menunda waktu berbuka.
Sunahnya adalah bersegera berbuka ketika sudah tiba saatnya. Nah, kalau justru kleyan menunda tanpa alasan, maka seperti membangkang terhadap apa yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dari sisi medis, bersegera berbuka juga baik untuk kesehatan, karena akan mengatasi risiko dehidrasi dan denutrisi. Artinya, ya jangan menunda waktu berbuka yang berisiko kleyan juga bisa menunda waktu shalat. Walahh.. puasa kok malah menunda-nunda.. ay bersegara ya tepat waktu.
(4) Pacaran
Waduhh,... cape deh.... puasa-puasa kok malah suka mojok di sudut ruang kuliah. Apalagi masa pandemi. Walahh... bisa batal jika sampai ada yang bergejolak misalnya sampai .. hhmm... ciuman misalnya. Birahi naik, maka puasa bisa batal tidak hanya pahala yang rusak.
"Kami hanya pegangan tangan, gak ngapa-ngapain kok, "kata kleyan yang masih suka runtang runtung ke sana ke mari berduaan.
Walahhh.... kok sempet sempetnya ya...
Sudahlah bro sis... gunakan Ramadhan sebagai langkah awal untuk sepenuh hati mengabdi kepada Ilahi. Kalau sudah saatnya, lebih baik menikah sepanjang sosial ekonomi dan ornag tua merestui. Kalau pacaran melulu, selain ibadah terganggu, masa depan studi juga terganggu.
Maka, gunakan puasa Ramadhan sebagai titik awal semangat mendekati Allah SWT, dan menjauhi maksiat.
(5) Tiduran melulu
Tidur itu memang pahala bagi orang yang berpuasa. Sebab, tidur akan menghindarkan manusia dari bergunjing, bertengkar, dan negatif lainnya. Namun kalau berlebihan, ya tidak baik juga. Misalnya, habis subuh tidur. Bangun pas dhuhur, Habis dhuhur tidur lagi. Habis asar, tidur lagi sampai berbuka. Risikonya, siklus tidur terganggu, kleyan malah jadi gak nyenyak tidur di malam hari. Perut juga bisa sebah kembung karena kurang gerak atau exercise. Pahala puasa juga berisiko rusak, karena wkatu tidak digunakan secara optimal untuk ibadah lain: dzikir, tilawah, mengaji menyimak materi dari kyai atau ustadz, dan sebagainya.