Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nranyak

10 April 2021   05:17 Diperbarui: 10 April 2021   05:26 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosedur selamat dipatuhi, namun nasib tetap ditentukan Nya (dokpri) 

Ada orang yang berdoa/ lantas bekerja/ dan doanya dikabulkan/ dan kerjanya dihasilkan/ sukses besar/

lantas pikirannya berubah/ pasti hasil itu diperoleh/ karena ia bekerja keras/ bukan karena berdoa/

maka dia mulai meninggalkan keyakinannya/ dan fokus ke bekerja keras/ setiap saat/

hasil semakin besar/ dan ia sangat bangga/ pada kerja kerasnya/

hingga suatu ketika/ ia tumbang oleh resesi/ natural disaster/ bencana ekonomi/ kombinasi dengan bencana alam/

semua kerja kerasnya/ hilang musnah/ sebagaimana telah difirmankan/ jikalau sumber mata airmu mengering/

ke mana engkau akan meminta pertolongan/

manusia yang menanggalkan keyakinannya/ dan meletakkan semua hal dalam kerja kerasnya/ terpekur atas musibah yang menimpa/

lantas dia mulai berpikir/ Tuhan tidak adil/ mengapa ia bekerja keras/ kok diberikan musibah?/

lantas langitan pun tersenyum/ malaikat berdehem/ 

dulu engkau bekerja keras/ dan berdoa/ lantas Tuhanmu mengabulkan/ dan engkau mulai meninggalkan Nya/ menganggap semua hanya hasil/

kerja kerasmu yang kamu anggap sebagai proses/ hukum sebab akibat/bukan karena kemahakasihsayangan Tuhan/

dan sekarang kamu bangkrut/ dan kamu menyalahkan Tuhanmu/ 

nranyak/

apakah dengan menjaga kesehatan prima/ kau pikir kau tidak akan sakit?

apakah dengan disiplin pola makan/ kau tidak akan mati?/

maka dengarkan nasehat orang tua/ pandailah bersyukur atas nikmat karunia/ yang kamu terima/

jangan masuk dalam pameo; cedhak nranyak/ diapiki ngelunjak/

dekat tidak sopan/ dikasih sikap baik malah semakin tidak sopan/

nranyak itu namanya/ 

seperti ketika kamu masuk rumah orang lain/ dan kau ceramahi tuan rumah/ tentang bagaimana membuat rumah yang lebih baik/

bahkan hidupmu pun tidak bisa kau kendalikan/ bagaimana mungkin kau hidup tanpa Tuhan?/

Selamat sambut Ramadhan 1442 H

...........................................................................10.04.2021/Endepe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun