Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keajaiban Alexander

24 Maret 2021   06:50 Diperbarui: 24 Maret 2021   06:57 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita yang menghentak/ awalnya hanya seperti hoax/ seorang manusia kurus pucat berdarah luka parah memayat/ benar seperti mayat/

mata bernanah tidak mampu membuka dengan ramah/ lengan kuyu bertulang dilapis kulit/ kaki yang menjulur seperti mumi yang diawetkan/

innalillahi wainnailaihi rajiun/ sosok itu menjawab/ siapakah kamu/ alexander/

 kuyu lemah dan membuat jantung berdegup keras/ 

ini manusia atau mayat yang bernafas?/

Sosok Alexander yang hidup dengan raga mumi (foto: grid.id)
Sosok Alexander yang hidup dengan raga mumi (foto: grid.id)

itulah kisah alexander/ pemburu di belantara hutan Rusia menemukannya/ di sebuah gua sarang beruang/ alexander bagaikan mumi yang hidup/

apakah ada yang mau melihatnya?/ aku yakin kompasianers pasti tidak berani melihatnya/

namun videonya beredar di banyak media sosial/ aku melihat dengan penuh istighfar/ ya Allah pesan apa yang Engkau bawa lewat sosok alexander ini?/

punggung yang dipatahkan beruang/ alexander diseret ke dalam gua/ dibiarkan sendirian di gua/ konon begitulah perilaku beruang/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun