Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Relaksasi atasi Dobel Stres Wanita Bekerja

22 Februari 2021   21:17 Diperbarui: 22 Februari 2021   21:32 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar: Merenungi sebuah pernikahan, sama pentingnya mencoba memahami dinamika dunia wanita.

Seorang peneliti pernah mengungkapkan, full time employee at home, alias ibu rumah tangga, energi yg dikeluarkan setiap hari setara dengan seorang pelari marathon. Mengurus anak, suami, rumah, tagihan listrik, telepon, rekening bulanan, kartu kredit, benah-benah, hubungan sosial, support peran suami, dll.

Kalau satu anak setara seorang atlet marathon, berarti mengurus 5 orang anak sama hebatnya dengan energi dikeluarkan oleh 5 atlet marathon. Bagaimana pula bila seorang wanita juga mengurus public role, selain domestic role yg bila dikalkulasi sama besarnya dengan atlet marathon? Berikut kliping tulisan saya yang dipublish di emdia cetak.  Selengkapnya;

RELAKSASI, ATASI DOBEL STRESS WANITA BEKERJA

Kelompok masyarakat yang banyak menanggung beban berat kehidupan modern saat ini tidak lain adalah kaum wanita. Betapa tidak, jam kerja seorang wanita sesungguhnya tidak sepadan dengan jam istirahat.

Secara seloroh, seorang tokoh masyarakat pernah mengatakan, bahwa wanita itu bekerja mulai matahari terbit sampai mata suami terpejam. Bahkan, ketika seorang wanita memiliki anak balita, waktu istirahat pun praktis tidak ada. Disamping mengurus bayi yang suka terbangun dan menangis di tengah malam, ia juga harus mengurus suami yang sering rewel juga. Belum lagi, urusan kantor bagi para wanita bekerja.

Tidak heran, muncul kondisi multi-double stress pada wanita bekerja. Dobel stress pertama, wanita memiliki stress kerja (job stress) dan stress rumah tangga. Beban-beban kerja di kantor yang belum selesei, berbenturan dengan urusan rumah tangga yang belum juga beres. Akibat dobel stress pertama tersebut, muncul double stress kedua yakni stress fisik dan stress psikologis.

Ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, tugas-tugas yang harus diseleseikan, dan berbagai urusan lain memaksa wanita untuk pandai-pandai menyiasati multi-double stress yang dihadapi tersebut.

Terkuras Habis

Penelitian dari Bukitsari, dkk., (1992) mengenai "Efektivitas Meditasi Transendental Terhadap Penanggulangan Stress Wanita Bekerja" menyebutkan, wanita bekerja yakni wanita yang berumah tangga, memiliki anak, dan memiliki pekerjaan di luar rumah, membutuhkan terapi relaksasi untuk menghadapi stress yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun