Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kisah Sepotong Roti Menghapus Dosa 7 Hari

22 Februari 2021   08:39 Diperbarui: 22 Februari 2021   12:10 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan mengisahkan ini kepada pembaca sekalian. Sebuah kisah yang diulang di banyak tempat. Setiap manusia pasti berbeda. Dalam upaya mendekat kepada Sang Maha Kuasa. Sebagian sangat berharap terhadap surga. Itu tidak salah. Sebagian sangat takut terhadap siksa neraka. Itu juga baik baik saja sehingga sikap perilaku akan berusaha mengikuti aturan-Nya. Lantas, bagaimana kedudukan pertobatan di antara lumuran salah dan dosa? 

Begini kisahnya.

Sepotong Roti dan Dosa Selama 7 Hari. -

- Hafizh Abu Nu'aim meriwayatkan, sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali dan Ibnu Qadamah Al-Maqdisi dari Abu Burdah. Ketika Abu Musa Al-Asy'ari mendekati ajalnya, dia berkata,  Wahai anakku, ingatlah cerita seorang lelaki dengan sepotong rotinya. " -

- Dahulu, ada seorang hamba yang selalu beribadah di mushalanya selama 70 tahun tanpa kenal lelah. Suatu hari, setan menyamar sebagai perempuan cantik dan menggodanya. Hamba itu pun tergoda dan melakukan perbuatan keji bersamanya selama 7 hari 7 malam. Setelah menyadari akan kesalahannya, lelaki tersebut ingin bertobat. Dia kemudian keluar dengan niat bertobat, setiap selangkah kakinya dia shalat dan sujud. Begitu seterusnya. -

- Hingga suatu malam, dia sampai pada sebuah bangunan kumuh yang di dalamnya terdapat 12 orang miskin. Kondisi lelaki itu sangat lemah. Dia pun masuk kemudian duduk di antara 12 orang miskin lainnya. -

- Sudah menjadi kebiasaan sebelumnya, setiap malam seorang pendeta datang membagi-bagikan roti kepada kedua belas orang miskin yang ada di tempat itu. Masing-masing orang mendapat sepotong roti. -

- Pada malam itu, sang pendeta melewati lelaki yang baru datang dan mengiranya seperti orang miskin lainnya lalu memberi sepotong roti. Ketika habis 12 roti terbagi, salah seorang miskin berkata, -

- " Kenapa malam ini engkau tidak memberikan  jatah roti kepadaku? -

- Pendeta itu pun gusar karena mengira sudah memberikan semuanya. -

- Pendeta berkata, "Apakah di antara kalian ada yang mendapat jatah dua roti?" -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun