Alhamdulillah, ternyata keajaiban itu masih ada. Tanpa dinyana-nyana, sejumlah warga sekitar 225 di kawasan Tuban, tepatnya desa Sumur Geneng, Jenu, Tuban, mendapatkan uang ganti untuk dari PT Pertamina dengan jumlah yang bikin geli campur iri. Hihihi.. setiap orang sampai rata-rata mendapatkan uang senilai Rp. 8 milyar, bahkan ada yang mendapatkan 28 milyar. Ndherek bingah sederek, jaman sekarang aparatur negara semakin jujur, amanah, sehingga ganti untung tersebut bisa sampai ke yang berhak tanpa dikurangi biaya-biaya administrasi yang mbulet.
Dengan pembebasan senilai 4 hektar tanah, seorang warga bahkan mendapatkan 26 milyar rupiah. Ini yang dinamakan hujan duit. Apa yang kau bayangkan, itu bisa terjadi. Petani Tuban yang setiap harinya banyak berdoa, berdzikir, lantas turun uang dari langit lewat pembebasan lahan yang akan digunakan eksplorasi gas dan minyak oleh PT Pertamina bekerja sama dengan Perusahaan dari Rusia, Rosneet.
Selera warga juga dahsyat. Bukan sembarang mobil mungil, namun sekelas CRV, Pajero, Fortuner, amblas diborong habis oleh para warga. Jangan dikira belinya cuma satu atau dua, tapi ada yang langsung beli 3 mobil baru sekaligus. Harganya anggaplah 450 - 700 an juta, x 3 hanya 2,1 milyard, masih ada saldo 5,9 milyard bosquee,... Wow, dahsyat kan gaes...
Ya namanya rejeki dari langit. Desa Sumur Geneng sendiri ada 840 Kepala Keluarga, namun yang mendapatkan pembebasan lahan sebanyak 225 Kepala Keluarga. Lahan yang dibebaskan Pertamina sendiri tidak kurang dari 1000 hektar. Lahan darat yang dibebaskan sekitar 840 hektar, dengan sebagian sekitar 200an hektar reklamasi di laut. Lahan yang berupa tegalan penuh tanaman kering, ketela, rumput, dan pohon-pohon khas pantura, bul di bawahnya ada gas dan minyak gaesss...., Sehingga per meternya dihargai 600 - 800 ribu untuk pembebasannya.
Nilai investasinya sendiri adalah sebesar Rp. 225 trilyun dengan skema kolaborasi antara Pertamina dengan Rusia.
Jadi gaess... keajaiban itu masih ada. Banyaklah berdoa, siapa tahu klean bisa mendapatkan rezeki dari langit lainnya. Tidak harus pembebasan lahan, namun bisa berupa rezeki sehat, waktu yang leluasa untuk ibadah, dan nikmat mencecap makanan setiap harinya.
Geger Tuban yang bagaikan kiamat berbagi uang, bisa jadi sama di Kalimantan jika batu bara dikuasai lahannya oleh rakyat. Ya situasinya dulu an sekarang beda. Dumateng warga Tuban, mugi rezeki barokah nggih.... ampun kesupen sadakoh kangge warga yang lain di sekitarnya yang mungkin belum kecipratan bagi untung dari Pertamina.
Salam dari kami di STIAMAK Barunawati Surabaya, sekolahnya administrasi bisnis dan manajemen kepelabuhan. (16.02.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H