Toleransi mereka sangat tinggi. Saya bahkan disediakan koki khusus yang didedikasikan untuk menyediakan makanan halal. Mereka juga snagat sungkan sekali, ketika mengetahui saya tidak minum alkohol.
Saya akhirnya juga agak keki kalau diajak makan bersama. Karena pasti ketemu suasana kurang nyaman, yakni ketika ditawari minum alkohol, sudah pasti saya menolak dengan halus. Dan mereka pasti kikuk, karena tradisi bagi mereka bahwa habis makan ya minum tuak putih khas Korea yang adalah fermentasi beras Korea.
Jadi, kembali ke LDR, ternyata warga Korea juga banyak yang pjka. Moda transport mingguan biasanya dengan kereta cepat Mokpo-Seoul. Sebagian naik mobil Hyundai, yang saya pernah mencobanya sungguh beda dengan Hyundai yang ada di tanah air.
Hyundai di Korea mewah dan longgar di dalamnya. Mungkin saya yang kurang piknik, gumunan yes.. hehe.. ternyata semua mobil di Korea adalah made in Korea, dan didesain sangat mewah di dalam negeri. Sedangkan yang dijual di luar negeri, disesuaikan dengan daya beli konsumen setempat.
Singapura - Australia Tiap Ahad
Lintas benua juga terjadi bahkan pada teman cer saya, dulu sama-sama sekolah di Wibhakta SMA di Yogyakarta. Beliau ini lulusan Elektro UGM, dan berprofesi sebagai konsultan IT dengan ragam produk yang sangat beragam. Home base di Singapura, KTP Kalimantan, dan harian di Australia. Mumet ndak itu... jadi keluarganya tinggal di SIngapura.
Bekerjanya di Australia. Sekitar 2 tahunan beliau menjalani ini, dan sekarang kantor pindah ke Malaysia. Keluarga tetap di Singapura. Biya dibayangkan bagaimana pulang jumat kembali ahad, dengan pesawat yang melintas antar benua.
LDR, ternyata demikian. Tidak hanya antar kota antar provinsi. Namun juga lintas negara lintas benua. Selepas era pandemi, situasi bisa jadi lebih sulit kalau negara satunya melaksanakan lockdown.
Seperti di australia, semua warga yang baru pulang atau pergi dari luar negeri, wajib isolasi mandiri minimal 1 - 2 minggu dan tidak boleh ke luar rumah sama sekali.
LDR bakalan semakin haru biru, Ketemu hanya online. Meskipun bisa dilakukan setiap hari, namun pandemi benar membawa manusia pada sebuah era baru. Dikendalikan oleh artificial intelligence, tergantung pada sinyal dan instalasi komunikasi digital.