Tidak terasa saya sejenak bersama sebuah komunitas yang unik. Hanya didorong sesama alumni esempa ndeso di pelosok mbantul sana. Biar ndeso tapi favorit dan banyak alumni yang kelak masuk itb ugm ui unpad uny dll. Saya tidak ingin bercerita tentang hebatnya esempe kami itu.. hehehe.. nanti dikira sumbung bin takabur. Ya saya ingin berkisah tentang gembul, yang kepanjangannya suka-suka yang ingin memanjangkan. Generasi Mengaji Bantul, bisa. Generasi Melakukan Budi Untuk orang Lain, juga bisa. Intinya bukan badan yang gembul lho ya, namun kumpul-kumpul migunani tumraping liyan. Esempe masuknya tahun 1984, dan lulus 1987. Jadilah gembul 8487.
Nah, jadi kisaran kelahiran masuk gen X, ya era tahun 1968 an dan 1970-an. Sebagian memastikan, pada tahun 2021 ini akan merayakan usia ke 50. Usia setengah baya kata orang. Namun usia ini layak disyukuri, untuk memastikan langkah ke depan tidak ada lagi kecuali kebaikan. Meskipun kebaikan bisa membuat tersinggung orang ya kalau tidak mengerti. Misalnya dianggap bersaing oleh komunitas lain. Padahal kita mah berlomba dalam kebaikan saja.
Lantas, apa rencana menjelang usia 50 tahun ini bagi gembulers?
(1) Baksos dengan minimal menyediakan 50 paket untuk 50 orang. Sekian lama sebenarnya Gembuler sudah banyak melakukan baksos. Untuk hewan korban misalnya, sudah dilakukan selama 3 tahun terakhir ini, yang ide cemerlangnya justru dari Gembulers yang mukim di Jambi, Drg. Nurafiatun M.Kes yang sejak esempe memang dikenal rajin belajar. Ternyata sekarang rajin beramal. Semua berpahala. Nah, wilayah jangkauan lokasi ada yang di Panggang Gunung Kidul, lantas Gesing Gunung Kidul, lantas Jayan di Bantul, dan pada tahun 2021 ini masih bergerak akan ditujukan ke wilayah lain yang membutuhkan.
Paketan baksos juga telah beredar di Ngibikan, Boto, dan lain-lain. Nah, nama desanya keren-keren kan, palingo ndak tahu kan.. Hehehe.. namanya juga kami dari desa, nyang venting migunani tumraping liyan. Tahun 2021 ini bismillah, akan disebarkan paketan ke 4 penjuru mata angin dengan target minimal 50. Bukan janji lho.. hanya niat saja. Semoga terlaksana ya gembulers..
(2) Mencukur rambut gratis untuk 50 kepala. Wah, ini ide kreatif bin ajaib. Maunya massal, namun pandemi tidak memungkinkan berkerumun. Maka direncanakan akan diadakan di tempat insidental, namun jumlahnya akan dikumpulkan sampai 50 kepala. Dan dibayari oleh donatur gembul. Bagi pembaca yang tertarik donasi, boleh berkomunikasi dengan saya. Dijamin mumet karena di forum ini tidak ada nomor hp atau email. Nyumbang doa saja ya... kita juga terkoneksi dengan donatur lain yang bisa kontak fisik dengan gembulers.
(3) Menulis bersama 50 judul dan diterbitkan saat 50 tahun usia gembulers. Namun yang ini agak berat, sebab tidak semua gembuler suka menulis. Sebagian malah suka memasak, dan punya bisnis restoran dan kulineri online. Ya selain nulis buku, jika tidak bisa ya kita bagi-bagi buku gratis dari para gembuler yang suka menulis. Ada mas munif yang seorang banker, ada mas sunardi yang eksekutif di nestle, ada saya yang di kompasisner.. hehe.. ada mas nur yang sedang siap-siap festival dukun di Banyuwangi, dan masih banyak lagi. Seorang gembuler nyumbang 10 buku, tinggal nyari 5 orang insya Allah langsung genap 50 buku, Lantas, kita sumbangkan ke teman, atau orang yang membutuhkan. Sekalian kampanye literasi.
Sampun rumiyin, mekaten cariyos snagking ndusun, sederek gembul ingkang wonten negoro monco mugi saged maos dan berpartisipasi dalam peringatan 50 tahun usia para gembulers. Menawi saged ngagem asto kekuasaan, lakukan. Menwi sagednya melalui lisan utawi tulisan, lakukan. Jika tidak, ya doakan semua gembulers tetap sehat selamat sehingga saget migunani langkung lami, rahayu wilujeng lir sambikolo, rukun salawase berbakti untuk negeri lewat edukasi, literasi, amal jariah, ilmu bermanfaat.
Monggo berlomba dalam kebaikan, fastabighul khairat.. (13.02.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H