Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gus Baha Filsuf dari Pesantren Nahdliyin

12 Februari 2021   18:08 Diperbarui: 12 Februari 2021   18:12 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Baha yang ilmu dalam tapi penuh kelakar (Foto: Kagama.com)

Siapakah Gus Baha? Kalau saya melihat beliau adalah filsuf dari pesantren, dan memang hafal Alquran sehingag Gus Baha sejatinya adalah AL HAfidz.

K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha lahir pada 15 Maret 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Rembang. Dari segi usia, masih di kisaran 50 an tahun, genap 51 pada Maret mendatang. 

Gus Baha' dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar al-Qur'an, karena memang hafal Quran bahkan kitab-kitab tafsir tentang Quran. 

Ia merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, K.H. Maimun Zubair. Gus Baha' merupakan putra dari seorang ulama pakar Al-Qur'an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA yang bernama KH. Nursalim al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang.

Ayah Gus Baha' (KH. Nursalim) merupakan murid dari KH. Arwani al-Hafidz Kudus dan KH. Abdullah Salam al-Hafidz Kajen Pati, yang nasabnya bersambung kepada para ulama besar.

Gus Baha oleh banyak pihak diharapkan sebagai oase baru di kalangan Nahdliyin, di mana semangat keilmuan dan riset akan kembali menjadi semangat dari Nahdatul Ulama. Tradisi keilmuan dan intelektual ini yang diharapkan akan dipacu oleh Gus Baha maupun Gus Kautsar.

Selamat berkarya Gus Baha dan Gus Kautsar, mari sinergi bakti edukasi dan literasi. STIAMAK Barunawati Surabaya juga komitmen untuk mendalami ilmu pengetahuan, meski di bidang yang lebih bernuansa kemaritiman. Dan sejarah bangsa Nusantara adalah banga pelaut yang jaya, dengan tradisi kitab yang kental di dunia pesantren. (12.02.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun