Di tahun 2021, jaringan membentang juga selain dari BUMN Pelabuhan, juga PT Ambang Barito Nusapersada sang pengelola alur Sungai Barito dengan kapal keruk Barito Equator yang rutin memelihara kedalaman alur, juga Forum Sekolah Administrasi Bisnis Kemaritiman (FSAI) yang beranggotakan AMNUS (Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin), PT PMLI Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia di Jakarta, STIAMAK Barunawati Surabaya, Fisip Administrasi Bisnis Universitas Tujuh Belas Agustus UNTAG Semarang, Akademi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga AKPN Bahtera Yogyakarta, Yayasan Wibhakta SMAN 7 Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Maritim Yogyakarta (STIMARYO), dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) di Papua an Makasar.
Selain mengembankan dan bakti edukasi kemaritiman, FSAI juga giat mengkampanyekan proteksi lingkungan hidup terutama di lahan basah dan area pelabuhan Nusantara. Jika Anda datang di terminal Teluk Lamong SUrabaya dan Terminal Petikemas SUrabaya TPS, anda akan disuguhi lalu lintas burung dan back up area mangrove di sekitar terminal pelabuhan. Itu didesain untuk menjaga keseimbangan alam, sekaligus mata dimanjakan dengan view burung air yang terbang melintas di kawasan mangrove.
Rekan saya dari Belanda ketika ada kegiatan dengan STIAMAK, juga kagum dengan situasi ini, Bahwa sebagian dari kita tetap konsisten menjaga kelestarian lingkungan, terutama lahan basah ini.
NAh, kalau di Banjarmasin, ada juga legendaris Amelia Rezeki yang sudah melanglang buana sampai Eropa dan Australia untuk promosi gerakan cinta lingkungan hidup,lahan basah, dan pelestarian Bekantan, karena lahan basah adalah habitat asli Bekantan yang tidak ada duanya di dunia kecuali di Kalimantan. Ada juga Yasmin Qamarani yang sibuk sebagai youtuber dan rumah kreasi Muslin di Banjarmasin, yang juga getol promosi penyelamatan lahan basah di Kalimantan.
Berdasarkan pemetaan para ahli, lebih setengah, dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan kawasan pesisir.
Data yang tercatat, dari total luas 37.288 kilometer per segi, 67 persennya merupakan kawasan pesisir yang tersebar di lima kabupaten; Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Barito Kuala (Batola).
Kendati begitu, ditakar dari persentase total kawasan pesisir yang dimiliki, ternyata provinsi Kalsel yang beribukota di Banjarmasin yang ikonik dengan Kota Seribu SUngau ini saat ini minim kawasan hutan mangrove. Berdasarkan data pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel, luas hutan mangrove di Kalsel 106.967 hektare.
Kita bisa membandingkan dengan lahan basah lain di sekeliling Pulau Kalimantan, bagaimana kita memang perlu gotong royong untuk menyelamatkan lahan basah. DI kalimantan selatan ini hanyalah ilustrasi, bahwa dari jumlah itu, 27.749 hektare kritis tanpa ekosistem mangrove, sehingga gerakan tanam mangrove dan proteksi lahan basah harus digencarkan supaya Pulau Kalimantan tidak mengering dan ekosistem akan terancam.
Indonesia sendiri masuk menjadi anggota Konvensi Ramsar pada tahun 1991 dengan diterbitkannya Keppres 48 th 1991 yang merupakan Ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia harus mematuhi kesepakatan-kesepakatan untuk penyelamatan lingkungan hidup ini.