Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Alumni WMU Myanmar Protes Kudeta

10 Februari 2021   19:05 Diperbarui: 10 Februari 2021   19:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

World Maritime University adalah pendidikan di bawah agen khusus PBB, yakni International Maritime Organization (IMO). Karena itu, entitas pendidikan berskala internasional dengan komposisi mahasiswa setiap tahun berasal dari kawasan Eropa, Amerika, Asia, dan Afrika. Sebagian lecture ada yang dari Australia. Genaplah keberagaman di WMU Sweden yang bisa disearch di link www.wmu.se.

Bagaimana di Indonesia? Jaringan alumni dan keluarga WMU Chapter Indonesia sangat banyak bertebaran di banyak provinsi, terbentang dari Aceh hingga Papua. Dan biasanya alumni bersinergi dengan birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan maritime yang berjaya di bumi Nusantara. Namun secara umum tidak berafiliasi dengan politik tertentu, sehingga wilayah kerja adalah profesionalitas kemaritiman, shipping and port management.

Nah, sepertinya ada keluarga alumni WMU yang lebih proaktif mensikapi suasana politik negaranya. Yakni di Myanmar, yang saat ini sedang dilanda kudeta militer terhadap pemerintahan sipil. Dirilis di beberapa media sosial, lembaran mengatasnamakan WMU Alumni di Myanmar melayangkan surat protes atas kudeta tersebut. Selain itu, juga menyatakan bahwa kudeta militer yang melakukan kudeta 1 Februari 2021 adalah sebuah kesalahan fatal karena menurunkan paksa pemimpin sah terpilih yakni Presiden U WIn Myint dan Aung San Suu Kyi. 

Pernyataan sikap dukungan sipil dan seruan untuk mengakhiri kudeta militer (Foto: WMU Myanmar)
Pernyataan sikap dukungan sipil dan seruan untuk mengakhiri kudeta militer (Foto: WMU Myanmar)

Keluarga WMU ALumni di Myanmar juga menyatakan dukungannya terhadap rakyat Myanmar  dan menyerukan milter segera mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada pemerintahan sipil yang sah di Myanmar. 

Semoga demokrasi di Myanmar segera pulih dan pemerintahan segera normal kembali. (10.02.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun