Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Norwegia Prioritas Vaksin Covid-19 adalah Lansia

8 Februari 2021   05:19 Diperbarui: 8 Februari 2021   05:43 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Progresif menangani Covid19 gotong royong semua warga (Foto: Dokpri) 

Perilaku orang Norwegia dan kuncitara

Kebanyakan orang Norwegia memiliki lingkaran privasi yang tinggi. Dibandingkan dengan orang Indonesia mereka bukan tergolong orang yang "sosial". Mereka lebih suka menyendiri, dan relatif membatasi pergaulan dalam kelompok kecil. Artinya, kata "pembatasan sosial" sebenarnya cocok dengan karakter orang sini.

Kalau bertemu mereka tidak terlalu suka berjabatan tangan, sekedar anggukan kecil dan senyum simpul sudah memadai. Urusan batuk dan bersin yang disarankan untuk menutup dengan sikut bagian dalam setahu kami sudah dipraktekkan di sini belasan tahun. Anak-anak kecil di taman bermain sudah dibiasakan demikian. Jadi bisa dibilang untuk masalah pembatasan sosial tidak ada upaya khusus yang harus dilakukan oleh orang Norwegia, - kebanyakan "hidup seperti biasa", kecuali masalah pergi ke sekolah dan ke gym. Fasilitas internet di sini tergolong memadai, jadi kegiatan sekolah daring bisa berlangsung dengan lancar. Di awal agak tersendat karena masalah kesiapan materi dan fasilitas yang dimiliki sekolah belum semuanya siap untuk daring penuh.

Yang terkena COVID

Saya tahu dua orang yang terkena COVID pada serangan gelombang pertama. Satu orang yang habis liburan musim semi di Alpin, pulang terbukti positif, kemudian melakukan isolasi mandiri. Berbeda dengan di tanah air, ybs. harus masak sendiri di apartemennya  . Gojek tidak sepopuler di Indonesia. Di sini namanya foodora, hanya ada di sedikit kota besar di Norwegia. Sekarang ybs. sudah pulih seperti dahulu kala, sudah main ski lagi.

Yang kedua adalah seorang perempuan yang pasangannya pergi main ski di Alpin pada liburan musim semi 2020. Suaminya kena dan sudah sembuh, tapi si istri tidak bisa pulih seperti sedia kala; kapasitas paru-parunya berkurang drastis. Ybs tidak bisa melakukan aktivitas normal. Dikhawatirkan dampaknya akan permanen sepanjang hidupnya. Umur pasangan ini belum terlalu tua, pertengahan 30-an. Kasihan.

Masalah ekonomi

Banyak orang kehilangan pekerjaan, perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dan organisasi nirlaba seperti klub olah raga (yang biasanya mendapatkan pemasukkan dari penjualan tiket) semua dibantu Pemerintah. Banyak prosedur dipangkas. Intinya Pemerintah berupaya agar jangan sampai ada yang terlantar.

Tes COVID di Norwegia itu gratis. Vaksinasi gratis. Biaya perawatan pasien terkena COVID juga gratis. Tapi ini berlaku untuk penduduk Norwegia. Saya tidak tahu kalau turis, atau orang luar negeri yang datang berkunjung ke Norwegia -- apakah mereka dikenakan biaya.

Orang yang terkena COVID dan berdampak permanen, di mana yang bersangkutan tidak bisa kembali bekerja normal, seyogyanya akan ditanggung negara.

Skandinavia juga semakin serius tangani virus (Foto: dokpri)
Skandinavia juga semakin serius tangani virus (Foto: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun