Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Who Am I?

3 Februari 2021   17:02 Diperbarui: 3 Februari 2021   21:32 1485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Engkau mengenali dirimu, atau hanya melihat bayanganmu (Foto: psychologytoday.com)

Ada wanita yang sangat lemah, melemahkan diri, menganggap dirinya hanya 10%, sedangkan 90% adalah anaknya, suami, keluarga dan temann-temannya. 

Semua ada risikonya, kuat mandiri akan tampak seketika teralienasi jika berlebih, yang lemah akan terbanting tanpa daya jika bahu untuk bersnadar patah tidak dapat dikembalikan.

Hidup, akhirnya bukan 90-10%, hidup lebih luas dari itu. Hanya kita yang tahu, sayangnya pengetahuan kita terhadap diri sendiri juga tidak mampu menangkap utuh terhadap proyeksi diri kita. 

who am i ............. bertanyalah sebelum maju dalam kompetisi pemilihan kepemimpinan nasional. Jika bahumu lemah, bagaimana engkau akan menahan beban masalah orang lain. Jika bahuku kuat, mampukah engkau didatangi sekian juta masalah yang akan menguji kekuatan sabar dan problem solvingmu?

Kerapuhan Diri 

Bila belum selesei menjawab who am i, maka kalangan psikolog klinis menyatakan bahwa itu tanda seseorang belum selesei dengan dirinya sendiri. 

Rasa tidak mampu sering kali menjadi dasar pertanyaan seputar "Siapakah saya?" Ketika orang terlibat dalam kerumitan yang semakin mendalam dari pemahaman diri mereka sendiri, mereka akan jauh lebih baik untuk mengabdikan diri pada proses kehidupan yang sedang berlangsung. Menyaksikan pikiran kita, tidak bereaksi karena kebiasaan lama, dan menjadi hadir memungkinkan kita untuk merancang hidup kita dengan lebih baik. Dengan demikian, identitas yang kita cari menyalakan gelombang kehidupan yang diperkaya oleh arus.

Bayangkan panjenengan telah berada di penjara selama dua puluh tahun, dipenjara sejak usia delapan belas tahun. Anda benar-benar tidak memiliki pengalaman hidup orang dewasa di luar lembaga pemasyarakatan. 

Perasaan diri Anda terbatas secara tragis. Anda mungkin bertanya pada diri sendiri, "Siapa saya? 

Ini kemungkinan besar akan memicu perasaan diri yang rapuh yang secara paradoks mungkin membuat Anda paling khawatir tentang pembebasan Anda yang akan segera terjadi. 

Anda tidak akan memilih untuk tetap dipenjara sampai Anda dapat menemukan identitas Anda. untuk mengizinkan perasaan baru itu mengalir dari pengalaman baru Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun