Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dinar, Dirham, Emas Batangan, dan Saham, Pilihlah...

30 Januari 2021   08:06 Diperbarui: 30 Januari 2021   09:05 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik turun saham masih menarik bagi awam (Foto: tribunnews.com) 

5ddaf26e36efa-6014b0468ede4859c026d6e2.jpg
5ddaf26e36efa-6014b0468ede4859c026d6e2.jpg
Emas juga menarik bagi awam (Foto: kompas.com)

Maka, untuk awam, pasti akan melirik ke emas. Emas masih menjadi pilihan utama awam, meskipun harga juga semakin tinggi, transaksi juga semakin tinggi.  Sebagai contoh, h arga emas batangan dengan kualitas 24 karat yang dijual di Pegadaian mengalami  naik pada perdagangan pada hari  Sabtu (30/1/2021).  Bila kita merujuk berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dipatok Rp505.000, naik Rp3.000 dibandingkan dengan harga kemarin. Sementara itu, harga emas UBS ukuran 1 gram dipatok Rp945.000, naik Rp6.000 secara harian. Untuk awam yang ingin mendapatkan emas dalam ukuran mini,  emas 24 karat Antam paling kecil yang tersedia di Pegadaian adalah 2 gram dengan harga Rp1.930.000, naik Rp5.000 dibandingkan dengan posisi kemarin. Emas batangan UBS dengan ukuran yang sama dihargai sebesar Rp1.874.000, naik Rp11.000.

Pegadaian adalah perusahaan milik negara, sedangkan UBS adalah perusahaan internasional. 

Dinar dirham bahkan digunakan transaksi dalam bentuk segelan (Foto:cnnindonesia.com)
Dinar dirham bahkan digunakan transaksi dalam bentuk segelan (Foto:cnnindonesia.com)

IMPLIKASI SERIUS 

Secara tidak sadar, kepercayaan awam terhadap rupiah bisa merosot karena banyak faktor. Selain memang situasi kurang kondusif,  ekonomi global yang terus digerus pandemi,  juga karena banyak barang substitusi beredar luas di masyarakat. Dinar, dirham, sampai ke saham, dapat dengan mudah diperoleh dan menjadikan rekening bank digantikan dengan rekening dinar, dirham, saham. 

Info gelap yang beredar bahwa otoritas keuangan mengalami lockdown ketika akan merilis cetakan uang baru, yang akhirnya dikoreksi bahwa berita tersebut tidak benar, akhirnya harus berjuang keras untuk memulihkan kepercayaan awam kepada rupiah. 

Sebagai warga negara yang juga awam, kiranya pemerintah perlu untuk terus berjuang menjadikan aparatur yang bersih dan berwibawa. Juga kampanye hidup sederhana di lingkungan pejabat, bukan di tingkat awam. Sebab, kalau awam sudah sederhana sejak dari dulu kan ya.....

Selain itu, mempermudah awam untuk menjadi warga negara yang taat.  Misalnya dalam pencatatan pajak, sudah seharusnya auto record, langsung tercatat di NPWP tidak perlu dengan self assesmen atau melaporkan ke kantor pajak. 

Semoga dalam waktu dekat, STIAMAK Barunawati Surabaya sebagai sekolah administrasi bisnis dan manajemen kepelabuhanan, akan segera menggelar webinar terkait ini. Mendidik anak bangsa, untuk bersama gotong royong membangun negara, demi kesejahteraan rakyat, sehingga semakin mudah beribadah, semakin tahu diri bahwa hidup untuk ibadah, termasuk lewat edukasi tentang investasi. 

Saya tetap optimis situasi akan membaik. Dinar, dirham, saham, dan emas, semoga diseimbangkan dengan pemulihan ekonomi nasional dengan kesadaran semua warga negara untuk  ikut membangun bersama. (30.01.201/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun