Oh tidak, jawabnya, justru hampir setiap tahun saya ke Jakarta, dan menikmati sapaan setiap pagi;
Pagi Ibu Frits... tidak jalan ke pasar... ada banyak sayuran, krupuk ikan daging dan ayam...
Itu paknug, saya selalu merindu Indonesia, yang ramah dan menghanyutkan, penuh persaudaraan dan pengorbanan dalam persahabatan,
Aku tercenung, sudah sekian lama Ibu Frits wafat, meninggalkan dunia yang fana ini, berpulang ke haribaan sesuai panggilan Nya..
Lantas, apakah aku sudah meningkatkan syukurku, telah bertemu dengan banyak orang baik,
Yang selalu menyapa penuh kekeluargaan, termasuk sapaan Bu Frits yang dikisahkan ulang kepadaku?
Wahai waktu... seandainya waktuku telah berlalu, ingin kukatakan kepadamu, telah cukup banyak nikmat kuterims,kebaikan kurasakan,
Dari alam, teman,sahabat,kawan, saudara, dan bahkan pembaca Kompasiana..tidak lupa untuk Redaksi Kompasiana..
mohon maafkan jika ada kata yang kurang berkenan, sampai batas waktu kelak akan berpamitan, ..
bahkan seketika aku ingat Pak Jacob Oetama; syukur tiada akhir..