Bu Yanti menjelaskan panjang lebar bahwa jika tujuan riset adalah ingin mengonstruksi atau mengembangkan teori baru maka dapat memilih pendekatan kualitatif dengan metode grounded research. Namun jika ingin menguji teori yang telah ada, maka digunakan pendekatan kuantitatif.
Urgensi masalah dalam penelitian kuantitatif membutuhkan argument berdasarkan kajian terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu. Sebuah masalah dapat diteliti jika telah ada studi sebelumnya yang juga mempermasalahkan hal tersebut. Kebaruan sebuah penelitian juga dapat diketahui dengan mempelari riset-riset yang telah ada. Dengan demikian kajian literature terutama jurnal-jurnal penelitian merupakan hal utama didalam penelitian kuantitatif
Disambut banyak tanya jawab dan diskusi, forum webinar tentang penelitian Kuantitatif pun ditutup dengan konklusi dari Dr. Ir. Sumarzen Marzuki, MMT, Ketua Senat STIAMAK Barunawati Surabaya yang adalah mantan petinggi di BUMN Pelabuhan Indonesia.
"Kita akan terus meningkatkan kemampuan riset dosen dan mahasiswa, sehingga kemampuan analisa lojik terhadap permasalahan di ranah teoritis maupun praktis, akan dapat kita kembangkan demi kemajuan administrasi bisnisdi Indonesia, "pungkas Dr Sumarzen.
Demikian sekilas info webinar yang digelar di Surabaya oleh STIAMAK dengan didukung oleh PT Pelindo III, ASBUPI (Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia), dan Yayasan Barunawati Biru Surabaya (YBBS). Semoga semua sehat sukses barokah, makin cerdas dan tangkas dalam riset bisnsi kepelabuhan Indonesia. (27.01.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H