Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Protap K3 Penting Untuk Webinar

27 Januari 2021   03:24 Diperbarui: 27 Januari 2021   04:43 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua layanan pendidikan dilakukan online (dokpri) 

Era pandemi masih belum berakhir. Semua sekolah di semua lini, menggelar pembelajaran secara daring. Hanya sedikit sekali yang luring. Tepatnya, memang kebijakan diarahkan online atau dalam jaringan (daring), karena untuk menghindari risiko sebaran virus yang hobi nempel ke semua orang tanpa pandang bulu.

Tidak ada pilihan, mau tidak mau semua transfer kebijakan (policy), maupun sosialisasi peraturan, atau yang lain terkait dengan bahan ajar, semua dilaksanakan secara daring. Aplikasi zoom, menjadi pilihan yang tepat karena mudah digunakan secara cepat, selain ada platform lain semisal google meet atau aplikasi yang lain.

Pertanyaannya, seberapa efektifkah webinar mampu menyampaikan pesannya? Diduga sudah efektif karena tidak ada pilihan lagi. Efektivitas ini bisa jadi akan diketahui sekian tahun ke depan, karena secara kognitif intelektual sangat mudah bahan ajar diserap oleh anak didik. Namun transfer maslah perilaku sikap dan budaya, sangat miskin sentuhan fisik karena memang ketemu muka atau luring (luar jaringan), sangat jarang. 

Apakah anak didik tidak tertekan karena harus stand bye di depan laptop atau gadgetnya seharian untuk menyimak webinar? Ternyata tidak, sehingga dari perjalanan waktu, kebutuhan prosedur K3 perlu digalakkan karena sudah mulai terasa dampak zoomatic  pada beberapa orang.  Terutama terjadinya kelelahan otot mata karena terlalu lama di depan layar komputer. 

MALAH SENANG 

Berbeda dengan bayangan semula, ternyata setelah ditanya sana-sini, anak didik justru senang ketika mengikuti webinar. Terutama, para mahasiswa. 

Fatique (lelah fisik) ternyata juga terjadi pada mata akibat zoomatic, sehingga perlu tindakan operasi. (Foto: Indarto)
Fatique (lelah fisik) ternyata juga terjadi pada mata akibat zoomatic, sehingga perlu tindakan operasi. (Foto: Indarto)

Pada anak siswa SD - SMU/SMK, sebagian menyatakan cenderung tertekan karena banyaknya tugas yang diberi guru ketika acara pembelajaran daring. Apalagi ada webinar, belum ikut sudah kebayang tugas merangkum materi sehingga ada bayang-bayang depresif. Akhirnya orang tua ikut pusing karena sebagian tugas dimintakan ke orang tua. 

Namun bagi mahasiswa, webinar atau pun perkuliahan online atau daring, malah menimbulkan kegembiraan baru. Tidak perlu harus  mandi, cukup membasuh muka sebelum ikut daring. Baju cukup di bagian atas, yang penting rapi di atas, maka semua sudah kelihatan oke. Tidak perlu starter sepeda motor atau menunggu bus kota, atau angkot, atau minta dianter, cukup melihat jam lantas lari kedepan laptop yang persis ada di meja  sebelah tempat tidur. 

Produktif dalam webinar perlu diimbangi dengan protap K3 (Dokpri)
Produktif dalam webinar perlu diimbangi dengan protap K3 (Dokpri)

Lantas, semua tugas dikirim by email, tidak perlu mencetak, menjilid, antri di fotokopian, parkir, dan lain sebagainya. Sampai makan pun tidak harus pusing jika di rumah tidak ada lauk, cukup grab food atau go food, semua tinggal nunal nunul tersedia di layanan daring.

Uang juga tidak perlu dilipat-lipat, dompet tidak diperlukan, cukup aplikasi online nunal nunul transaksi semua bisa dilakukan. 

PROSEDUR K3 

Semua pembelajaran sampai suplai logistik saat ini benar-benar terjadi revolusi digital. Di balik itu semua, seorang teman saya sudah mengalami dapak kesehatan akibat kebanyakan online. Otot matanya terusik, dan harus menjalani operasi karena kelelahan otot  mata. Sungguh ini serius, dan kita masih menunggu studi longitudinal, bagaimana dampak online terhadap kesehatan kita.

Pada periode 2020 yang lalu, dan sekarang mulai running untuk program 2021, STIAMAK Barunawati Surabaya sangat produktif mengadakan webinar baik skala internasional maupun nasional. Menggandeng lintas institusi, webinar dimaksudkan menjangkau tidak hanya khalayak interna,namun juga eksternal. 

Seiring proses waktu, disadari bahwa ternyata prosedur K3 adalah sangat vital meskipun kita dalam kondisi webinar atau pembelajaran daring. 

Untuk itu, secara bertahap hampir semua institusi pendidikan mulai menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ketika pembelajaran daring. Dulu, mematikan video dianggap kurang sopan. Namun sekarang, sesuai kebutuhan, termasuk adanya sinyal yang kurang kuat jika video terus menerus dihidupkan. Video yang dimatikan juga mengurangi sorot kamera ke wajah kita, sehingga mengurangi risiko gangguan kesehatan di kemudian hari.

Tersedia air minum. Kita masih ingat,moderator bisa memperingatkan ketika di tampilan layar ada anak didik yang minum persis di depan layar dan terekam di monitor. Itu dianggap kurang sopan. Sekarang,justru prosedur K3 diperlukan dan diwajibkan semua anak didik menyediakan air minum sebelum proses pembelajaran sehingga setiap saat haus akan dapat segera minum dan terhindar dari dehidrasi. Risiko gangguan ginjal pun dapat dihindari. 

Semua layanan pendidikan dilakukan online (dokpri) 
Semua layanan pendidikan dilakukan online (dokpri) 

Dekat pintu ke arah toilet. Demikian halnya ketersediaan toilet yang dekat dengan lokasi daring peserta. Setiap saat peserta mau ke belakang, video dapat dimatikan dan segera ke belakang sehingga hajat akan segera ditunaikan. Dulu ada kesan kalau mau ke belakang itu perlu ijin berjenjang ke chatt room atau pesan private, namun sekarang cukup matikan video bisa langsung ke belakang. Rule of game ini disampaikan di depan, sebelum webinar dimulai. Tentu saja bukan lantas keluar masuk di video tanpa pertimbangan. 

Rapikan semua kabel. Konektor listrik juga perlu diperhatikan sehingga jika sewaktu-waktu mati lampu,tidak kebingungan adanya risiko batere laptop shut down mendadak. Prosedur juga perlu dibacakan di depan terhadap upaya merapikan tempat dari sliang sengkarut kabel yang berisiko adanya percikan listrik jika kongsleting.

Beberapa prosedur K3 lain perlu disampaikan di awal webinar sehingga peserta maupun panitia tidak terganggu kesehatannya gegara ngampet pipis, kabel nyangkut, dehidrasi, dan lain sebagainya. 

Bagi penyelenggara, perlu mengetahui ini sehingga semua webinar yang dilaksanakan akan berjalan lancar sehat dan selamat. (27.01.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun