Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia Kelebihan Laki-laki

22 Januari 2021   08:40 Diperbarui: 22 Januari 2021   08:48 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masih dominan laki dan usia produktif (Foto: BPS)

Siapa bilang kalau dunia ini didominasi perempuan? Ini buktinya kalau laki-laki masih dominan. Sensus penduduk Indonesia tahun 2020 menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan. 

Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) melalui Ditjen Dukcapil, telah pula merilis angka jumlah penduduk Indonesia pada tanggal 21 Januari 2021 yang lalu. Menurut Kemendagri jumlah penduduk Indonesia pada Desember 2020 berjumlah 271,35 juta jiwa, dengan komposisi yang ternyata justru masih didominasi laki-laki, yakni  jumlah penduduk perempuan 134,23 juta jiwa, dan laki- laki 137,12 juta jiwa.

Sebelumnya,  pada SP2020 mencatat penduduk Indonesia pada September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa. Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun.  Anggaplah penduduk baru tersebut, kelahiran yang jumlahnya di atas 3 juta orang, jika kebutuhan hidupnya rata-rata 1 juta per orang per bulan saja, maka nilai konsumsi baru akan bertambah tidak kurang dari 3 juta orang X Rp. 1 juta = Rp. 3 trilyun. Semakin tumbuh besar, konsumsi bertambah, maka bisa dibayangkan potensi pasar baru masih tumbuh signifikan di negara kita. 

Jadi jumlah penduduk masih tumbuh lumayan banyak bila dibandingkan dengan negara lain, misalnya di Eropa yang sebagian angka pertumbuhan penduduknya negative.

Milenial Vs Generasi Z

Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 -- 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 -- 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kedua generasi itu bisa dikatakan beda tipis saja, semuanya adalah the native of technology, dimana mereka sudah lahir mrucul langsung akrab dnegan gadget, IT, komputer, dan sejenisnya.

Bila dijumlahkan, maka lebih dari 52% penduduk Indonesia adalah native of technologi. Artinya pasar ponsel dans ejenisnya, sungguh masih sangat dahsyat apalagi di era mager alias malas gerak alias work from home alias tidak bisa setiap hari secara fisik ke sekolah atau kantor.

Bisnis bisnis yang berkembang berarti juga terkait dengan teknologi. 

Persentase penduduk usia produktif (15--64 tahun) terhadap total populasi pada tahun 2020 sebesar 70,72 persen. Persentase ini sungguh luar biasa, sehingga dapat dipastikan bisnis yang terkait dengan usia ini akan semakin bagus, di saat yang sama kompetisi mencari pekerjaan juga sangat ketat.

Sedangkan persentase penduduk usia nonproduktif (0--14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebesar 29,28% di 2020. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu menurut BPS menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi. Dapat diprediksikanbaru sekitar 10 - 20 tahun ke depan usia lansia akan semakin banyak, itu pun kalau tidak dihadang oleh virus pandemi yang terus berjalan. 

Harapan hidup yang rata-rata masih di bawah 70 tahun menunjukkan bahwa usia produktif kita banyak, namun habisnya juga cepat dari sisi usia harapan hidup. 

Jawa Adalah Kunci

Sebaran penduduk Indonesia menurut data BPS ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, yaitu sebesar  151,59 juta penduduk ( 56,10 persen dari total penduduk Indonesia). Sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Pulau Sumatera dengan jumlah penduduk sebanyak 58,56 juta orang (21,68 persen). Pulau Sulawesi mempunyai sebaran sebesar 7,36 persen dan Pulau Kalimantan mempunyai sebaran sebesar 6,15 persen, sedangkan wilayah Bali-Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing masing sebesar 5,54 dan 3,17.

Jika usia produktif mengumpulnya di pulau Jawa, maka dapat dipastikan Jawa memang kunci bagi populasi penduduk Indonesia. Jika ktp di Jawa semua mengaku bersuku Jawa, tambah heboh meskipun di barat ada Sunda, dan di Jawa Timur ada Madura serta Osing. Untuk pebisnis petualang politik, peta penduduk ini menjadi kalkulasi yang sangat penting.

Selamat sehat dan selamat berakhir pekan dengan mengothak athik angka angka di BPS 2020 tersebut. (22.01.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun