Pelabuhan adalah kunci utama masuk logistik. Maka kementrian transportasi, kalau di negara kita namanya Kementrian Perhubungan, yang membawahkan Perhubungan Darat (Transportasi Darat), Laut, dan Udara, pernah merumuskan adanya kunci masuk logistik nasional.
Bentangan negara kita yang terdiri atas lebih dari 17 ribu pulau, ada yang mengoreksi menjadi 15 ribuan pulau, adalah lahan bisnis logistik yang tetap menjanjikan. Transportasi laut menjadi andalah, dan pelabuhan menjadi pintu masuk kargo baik peti kemas maupun non petikemas, baik general cargo maupun liquid, dan sebagainya.
Kapal penumpang bahkan tidak jarang dititipi cargo yang menunjukkan peran penting angkutan laut. Angkutan antar pulau, atau domestik, memang masih sangat manis menjanjikan dalam bisnis transportasi laut dibandingkan angkutan internasional yang tersendat pasca pandemi covid19.
Dulu lazim di laut dinamakan 4 main gates policy, empat pintu masuk utama logistik Nusantara yakni Pelindo 1 Medan, Pelindo 2 Jakarta, Pelindo 3 Surabaya, dan Pelindo 4 Makasar.
Masing-masing punya otonomi khusus dari sisi kebijakan investasi, finansial, administrasi, dan organisasi. Induknya ada di bawah Kementrian BUMN, pelaksanaan teknis dengan Kementerian Perhubungan, kinerja keuangan juga dikontrol oleh Kementrian Keuangan. Mantap banget kan, satu organisasi punya 3 bapak pembina.
Nah, seminar yang digelar pada tanggal 20 Januari 2021 secara online kembali mengukuhkan peran Pelindo dalam bidang transportasi laut. Prestasi tinggi adalah berhasil meningkatkan reputasi Logistik Performance Index yang saat ini nangkring di posisi 46. Lumayan baik lah... membuktikan pembangunan infrastruktur berguna bagi kelancaran logistik. Mentri Perhubungan berkenan hadir dan menyajikan platform logistik nasional dalam sebuah ekosistem. Intinya kebersatuan kegotongroyongan membangun negeri di sektor logistik yang melibatkan BUMN, Gvernment, Swasta, dan Lembaga Pendidikan.