TUNTUTAN DIGITAL LEADERSHIP
e-Leadership adalah bahan utama untuk menumbuhkan daya saing dan potensi inovasi dengan menggunakan teknologi digital baru untuk inovasi dan transformasi, dikelola dalam konteks organisasi yang relevan dan tertanam dalam strategi bisnis. Mau tidak mau, kemampuan kepemimpinan digital adalah utama dengan ciri adanya terobosan baru dan selalu mencoba meraih sesuatu melalui teknologi informatika dan komputer. Sebab, keterampilan e-Kepemimpinan adalah keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk memulai dan mencapai inovasi & transformasi digital, yang antara lain harus ada kemampuan sebagai berikut:
Kepemimpinan Strategis: Jenis baru soft skill, memimpin staf antar disiplin, dan mempengaruhi pemangku kepentingan lintas batas (fungsional, geografis)
Kecerdasan Bisnis: Inovasi model bisnis dan operasi, yang memberikan nilai bagi organisasi
Digital Savvy: Membayangkan dan mendorong perubahan untuk kinerja bisnis, memanfaatkan tren teknologi digital sebagai peluang inovasi.
ADAPTASI TERHADAP NORMAL BARU
Nah, semangkin menarik kita membahas kepemimpinan digital ini. Dulu pemimpin itu secara fisik mungki kelihatan berwibawa, dididik khusus dengan sekolah yang penuh dengan baris berbaris, disiplin, dan aktivitas fisik lainnya. Itu pasti bagus, dan tetap masih perlu untuk dilanjutken supaya tetap ada sekolah dengan mengedepankan stamina prima, team building yang handal, dan pendidikan loyalitas terhadap negara tetap utama.
Dan di sisi lain, kemampuan digital leadership perlu dilatihkan, karena diam-diam sebenarnya yang memimpin kita adalah artificial intellegence, alias komputer alias internet yang bila shut down, lantas kita kelabakan seakan-akan kita kehilangan pemimpin. Ternyata iya kan.. jaringan putus, tidak bisa kuliah online, tidak bisa chatting, tidak bisa komunikasi, tidak bisa pesan makanan go food, tidak bisa email, wow wow.... kita telah dijerat oleh internet.
Untuk beradaptasi dalam organisasi pun, kita perlu lebih paham terhadap digital leadership, atau e-leadership, atau kepemimpinan dunia maya ini. Good luck yes... rasanya semangkin jadul saja kalau kita tidak mau up date dengan teknologi.
Dunia tanpa whatsapp, hanyalah pemanasan sebuah bayangan bagaimana dunia tanpa internet. E-leadership yang bisa berubah menjadi whatsapp leadership, di mana group whatsapp sering digunakan para leader untuk mendistribusikan komando dan koordinasi, sangat berisiko ke depan jika aplikasi pengganti whatsapp pun juga bisa shutdown selayaknya internet dewasa ini.
Untuk mahasiswa mata kuliah Psikologi Manajemen di STIAMAK Barunawati Surabaya, agar mempelajari teori kepemimpinan dengan up dating masalah e-leadership ini sehingga semakin memahami teks dan konteks kepemimpinan.