Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin di Tengah Salju, Terus Melaju

17 Januari 2021   04:59 Diperbarui: 17 Januari 2021   16:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Current issue atau isu terkini, atau masalah yang sedang mengemuka saat ini dan dipandang penting untuk dibahas. Itu adalah vaksin. Sebagian mengatakan, vaksin telah lulus uji coba. Sebagian berpendapat, vaksin masih memerlukan waktu untuk membuktikan aman atau tidak. Namun, semua terus berpacu. Sebagian menggunakan vaksin Sinovac, sebagian vaksin Pfizer, sebagian lagi membuat vaksin lokal. 

Apakah ada tujuan jelek? Dapat dikatakan tidak. Semua bertujuan baik. Apakah dapat berdampak jelek? Itu yang kontroversial. Sebab, setiap ada benih penyakit yang dilemahkan, lantas dimasukkan ke dalam tubuh, maka reaksi tubuh yang akan menentukan apakah tubuh akan sehat, atau justru semakin ngedrop, jatuh sakit. Bahkan bisa berpulang.

Saya akan berbagi up date dari Norway, kembali keep in touch dengan Pak Vincent, mentor saya di sana. Mengenai situasi pervaksinan di negara dingin tersebut. Tentang vaksinasi Covid19 yang terus berjalan. 

Berikut laporan disampaikan dengan bahasa "saya:; 

Kemarin dan hari ini banyak wan kawan dan handai taulan menanyakan kepada saya dan istri, masalah "23 orang di Norwegia meninggal usai disuntik Pfizer, Mayoritas lansia"

Waduh,... sontak saya kaget. Awalnya saya bilang saya tidak tahu perihal itu. Dan koq sepertinya hoax.

Tapi ternyata istri mendengar berita tsb. di stasion TV nasional, dan memang benar ada 13 orang lansia meninggal setelah disuntik vaksin COVID-19, dan 10 mengalami efek samping yang relatif serius.

Yang menarik, berita tsb. tidak terlalu heboh diberitakan di Norwegia. Malah kesannya gempa bumi yang terjadi di Sulawesi lebih menghebohkan bagi khalayak di sini.

Fakta di Norwegia, prioritas vaksin diberikan kepada orang-orang tua (di atas umur 80 tahun) yang tinggal di panti jompo. Sampai berita heboh beredar, sudah 25.000 yang divaksin. Diakui oleh pihak yang berwenang kalau vaksin diberikan pukul rata kepada kelompok tsb. tanpa melihat kondisi ybs.

Ada dua kondisi yang fatal di sini; pertama orang-orang yang memiliki riwayat penyakit yang tergolong beresiko tinggi (spt diabetes, darah tinggi, dll), dan orang-orang yang sedang sakit. Nah, - tampaknya 23 orang yg "meninggal usai disuntik..." tadi itu terdiri dari kelompok yang "kurang beruntung" ini.

Namun, sebenarnya kalau diteliti secara lebih teliti, - ya kemungkinan besar angkanya lebih tinggi dari 23 ini. Koq bisa?

Angka kematian di Norwegia 2019 itu sekitar 40.000 orang. Kalau dibagi 52, artinya ada 769 orang mati setiap minggu. Kalau orang yang divaksin itu ada 25.000, dan rata-rata mereka berumur di atas 80 tahun, vaksin tidak divaksin, perkiraan saya, ada ratusan orang yang mati sejak Svein divaksin tgl 27 Desember lalu. Dan mayoritas dari kelompok yang sama.

Bener ya,...?

Rasanya tidak perlu dipolitisasi, atau diframing "berlebihan".

Seperti dosen saya pernah bilang, ada dua hal yang tidak bisa dihindari di dunia ini: 1. Mati, 2. Bayar pajak!

Asal jangan dibilang, banyak orang mati setelah bayar pajak,...! 

NB: Sejak kejadian tsb. sudah diambil kebijakan untuk lebih berhati-hati dalam memberikan vaksin kepada orang-orang tua. Bagi saya, yang lebih penting untuk dicermati, tidak ada kedengaran caci maki, ada pihak yang dipojokan, dan lain sebagainya. Life goes on, sebagaimana masyarakat yang beradab dan berbudaya,...

Salam hangat berselimut tebal, Norway masih bersalju, vaksin harus terus melaju. (VR) 

...

Well well... Pak Vincent.... baiklah, semua berharap kita akan baik-baik saja. Vaksin adalah upaya manusia. Meski situasi masih terus mengkhawatirkan. Di negara kita, ternyata juga bertubi-tubi banyak musibah. Selain tentang virus Covid19 ini. 

Namun demikian, masih terus bergulir bagaimana nasib seluruh manusia di muka bumi ini pasca Covid19. Pihak yang berwenang berusaha menahan laju virus, namun virus terus menyusup di belantara hidup kita. 

Maka sebagaimana hadist Nabi yang dikutip oleh justru Presiden Biden USA, bahwa jika ada sesuatu yang bisa kita ubah dengan tangan, lakukan. Jika tidak bisa dengan tangan, maka lakukan dengan lisan atau tulisan. Jika tidak bisa lagi, maka lakukan sesuatu dengan hati, doa dan ketulusan.

Seperti jika Gunung Merapi atau Semeru meletus, apakah artinya semua rakyat harus selamanya pergi dari wilayah tersebut, atau anggaplah dalam radius 50 kilometer steril sehingga kalau ada erupsi masyarakat tidak terdampak? Jika demikian, maka Lumajang dan Tulungagung, zonasi Semeru, bisa sepi senyap tanpa penduduk. Demikian juga Yogyakarta Magelang Boyolali, harus disterilkan dari semua aktivitas selama-lamanya karena itu zonasi letusan Merapi. Sepertinya memang begini,virus tidak akan pergi, namun badan kita harus kuat sehat supaya tidak terinfeksi. Normal baru adalah ketika sumber bencana atau virus di sekitar kita, namun proteksi diri kita berlapir sehingga tidak terganggu dan hidup terus melaju. 

Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan. Kita masih belum tahu bagaimana nantinya. Namun vaksin itu adalah sebuah upaya manusia untuk menjadi sehat. Seperti penerbangan yang mendadak ada kejadian, maka bukan berarti penerbangan harus berhenti total di seluruh kehidupan. 

Wallahu'alam. (17.01.2021/Endepe) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun