Waw. konsep yang cerdas, pikir saya. Hitung punya hitung, ketika itu, lha kok ya uangnya tidak cukup. Pihak agen yang menelpon menyarankan sya untuk menjual semua aset di Indonesia, untuk mencapai akumulasi kapital 5 milyard migrasi ke Kanada.
Ngobrol sana sini minta nasehat keluarga, saya putuskan ketika itu ditunda dulu untuk migrasi ke Kanada. Sampai sekarang. Akhirnya batal deh..... karena alasan awalnya kurang uang deposit ke sana. Setelah sekian lama hasrat itu ada, juga usia yang hampir kepala 5, maka benar-benar batal keinginan untuk migrasi ke negara dingin tersebut.
Namun sebagai sublimasi atas keinginan itu, saya menjaga komunikasi dengan sebagian warga Kanada, termasuk guru bahasa Inggris saya yang tinggal di Toronto. Apalagi ini perdana menteri Kanada, Justin Trudeou, terkenal sangat ramah kepada migran.
Sebenarnya pintu masuk imigran banyak jalur, ada yang harus deposit kayak lewat agen yang menelpon saya, ada yang jalur profesional lewat asosiasi, jalur imigran karena korban perang atau pengungsi, dan lain sebagainya. Yang jelas jika migrasi ke sana saat ini, menjadi terasa semakin jauh karena kebijakan lockdown akan mengurangi frekuensi penerbangan internasional, bahkan bisa berhenti pada periode tertentu.
Wel wel....... bagi pembaca yang kebetulan menjadi migran di Kanada, mungkin bisa berbagi cerita di sini. Sekedar silaturahim dan berbagi inspirasi, sehingga kita punya wisata maya mengunjungi Kanada. Berita terkini, ekonomi Kanada agak terguncang karena dampak pandemi covid19 yang menggigit.
(16.01.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H