Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perintah menanam kacang tanah

7 Januari 2021   12:13 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:22 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacang-kacangan belum bisa diproduksi massal di negara kita (Foto: kompas.com) 

Alkisah ada 3 orang bawahan dipanggil oleh bosnya. Diberikan masing-masing bibit kacang tanah. Setiap bawahan menerima dengan hati tabah. Musim belum kemarau, namun kacang harus ditanam. Awal tahun 2021 ini harus dilakukan penanaman. 

"Apakah ada pertanyaan dari kalian, "kata bos kepada bawahannya.

"Apakah biji ini harus ditanam saat ini ya Bos, "tanya bawahan.

"Sementara musim masih penghujan, risiko justru bibit akan hancur karena kacang tanah lebih cocok ditanam di musim kemarau, "ujar satunya.

"Apakah kami harus menanamnya, atau bisa kami ganti dengan bibit yang lain, "tanya bawahan yang ke 3. 

Atasan tampak bersungut-sungut.

"Mengapa kalian banyak bertanya, saya perintah menanam kacang, lakukan, "jawab Bos dengan tegas.

.....

Selang 6 bulan kemudian, bawahan dipanggil bos. 

"Bagaimana tanaman kacang yang aku perintahkan kepadamu, "tanya Bos.

Dua dari bawahan melaporkan tanaman tumbuh subur. Hanya satu yang terdiam dan ekspresi takut.

"Biji tanaman dari Bos sudah saya tanam, tapi saya tunggu-tunggu tidak tumbuh. Saya hanya mendapatkan perintah menanam biji tersebut, maka saya biarkan tanaman apa adanya, "jawab bawahan tersebut.

Bos tampak tersenyum.

"Ya...., memang biji kacang tersebut tidak mungkin bisa ditanam. Saya hanya ingin menguji kejujuran kalian, ternyata yang hanya satu yang jujur, "katanya penuh wibawa.

Dua bawahan yang melaporkan biji tumbuh tampak gusar.

"Kami tahu biji itu mati, karena dari biji yang sudah matang. Namun perintah menanam kacang, kami patuhi dengan mengganti bibit mati dari Bos, dengan bibit yang sama sehingga perintah menanam kacang dapat tumbuh dengan baik, "sangkal 2 bawahan yang melaporkan biji kacang tumbuh subur. 

........

Pertanyaannya; 

Bawahan mana yang paling baik sebenarnya ?

Uji loyalitas, kejujuran, inovasi, kreasi, atau apa ya ? (07.01.2021/Endepe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun