Ambillah deposito 100 milyard, cie banyak kan... namanya juga misalnya, bunganya 5 % berarti deposito menghasilkan 5 milyard dalam setahun. Jika kita punya saham 100 milyard nilainya, sementara deviden hanya diberi senilai 3 milyard, artinya data beri deviden di bawah deposito pasar.
Ya itu sekedar ilustrasi. Mau buktikan, ya beli saham sendiri dunk... Ntar akan bisa lihat menghitung selisih-selisih antara deviden dengan deposito dan lainnya.
MAINSTREAM ATAU BARU ?
Mainstream artinya arus utama, saham TLKM Telkom Indofood INDF dan kumpeni besar lainnya, adalah mainstream. Beli saham perusahaan kecil atau besar namun tidak terkenal, mungkin lebih profit ketimbang mainstream. Mungkin lho... di pasar tidak ada yang pasti. Namun keuntungan mainstream, meski deviden bisa jadi tidak terlalu besar, adalah aman secara jangka panjang. Jadi, kalau sedang merah, beli saja sebanyak-banyaknya. Kalau sedang hijau, bersabarlah jangan dijual, sebab nanti tetap akan ada deviden setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS).
Ada ilustrasi dari kawan saya bagus sebagai berikut:
=====
Bagi yang galau sekarang itu, saham naik turun, merah hijau tanpa terkendali, karena dulu alasan membeli sahamnya kurang firm.
mestinya alasan beli sahamnya itu harus lengkap:
1. bisnis perusahaan bagus, dan berkembang kedepan.
2. valuasinya wajar atau murah. valuasi ini bisa dihitung dg price to earning ratio atau yield dividen dll.
- kasus pean beli BIMA: gak jelas bisnisnya, gak jelas valuasinya. Saham ini terkunci tidak bisa dijual, kasus yang saya miliki.
- kasus pean beli UNVR: ini memang perusahaan bagus, tapi pertumbuhan bisnisnya sdh lambat karena skalanya sdh raksasa, dan valuasinya mahal terlihat dari PERnya tinggi dan dividen yield jauh dibawah deposito. Saham ini tetap laris di pasar karena reputasi, dan bagi penggemar ya UNVR tetap asyik untuk dimiliki, apalagi kalau nanti jatuh, merah menyala, malah kesempatan untuk membeli banyak, dan jangan dijual.
=====
Lebih lanjut.. bersambung nanti ke bahasan lain ya... ini baru sepintas sepintas biar pemahaman awal masuk ke para pemula. Yang sudah pinter main saham, silakan berbagi tip lainnya. (06.01.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H