Ada kerumunan tidak terhindarkan, ada kontak fisik yang bisa jadi terjadi karena tiba-tiba tangan diulurkan untuk salaman. Ada yang tidak tercegahkan batuk di depan kita, juga tidak selalu orang di sekitar kita disiplin mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Isoman usai liburan, adalah alternatif kunci sebagai pencegah penyebaran covid19 ini. Namun, itu berarti work from home, sehingga perlu untuk dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan kantor.
Salah satu Direktur SDM di Surabaya, malahan punya kebijakan yang tepat. Bukan disuruh isoman usai liburan, namun diwajibkan untuk work from home. Kelihatannya hanya sekedar perbedaan istilah, namun mengesankan bagi pegawai karena para pegawai tidak merasa - sebenarnya bisa saja ada yang tahu - , bahwa pegawai diwajibkan isolasi mandiri usai liburan.
Tahun 2021 ini masih tahun yang penuh ujian bagi umat manusia. Bagi yang kuat imunitas, masih terbuka peluang untuk sehat kuat melawan risiko penularan Covid19 ini. Bagi yang rentan, tetap berisiko terkena dan serangan bisa tanpa gejala. Vaksin menjadi salah satu opsi resmi dari pemerintah, dan isoman usai liburan juga penting untuk menjaga risiko penyebaran.
Beberapa pemahaman keliru masih juga beredar, misalnya sekelompok orang yang menyatakan bahwa Covid19 adalah penyakit orang kota. Sehingga, bagi orang desa tidak perlu mengkhawatirkan. Ini justru menjadi mengkhawatirkan kepada semua pihak, di mana penyebaran akan menjadi sulit dicegah karena disiplin protokol era normal baru usai liburan, menjadi semakin tidak mudah.
Semoga situasi akan membaik. (03.01.2021/Endepe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H