Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati hati Ada Lansia Sedang Tidur...

2 Januari 2021   08:22 Diperbarui: 2 Januari 2021   23:17 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lansia Tetap Aktif, adalah kondisi ideal yang diharapkan. Tetap produktif di hari tua. Namun kenyataannya, sebagian lansia terutama pensiunan pejabat, akan mengalami proses alamiah: merasa tidak berguna, depresif, marah-marah, merasa jasanya tidak dihargai, sampai ada kecenderungan bunuh diri.

Kalau bunuh diri, semoga tidak ya... namun ada juga tendensi bunuh diri karena usia tua di atas 76 tahun dan didera penyakit tahunan, sementara kemiskinan melanda, uang pensiun tidak cukup untuk berobat.

Tidak ada pilihan bahwa aktif adalah wajib, terutama bagi lansia. Berkebun, bertani, bergerak, senam, yoga, sampai aktivitas peribadatan. Bagi muslim, shalat 5 waktu sehari di masjid, tahajud 11 rakaat di malam hari, 8 rakaat dhuha di pagi hari, dan seterusnya, menyebabkan lansia tidak punya waktu untuk depresi. Malah senang karena punya banyak waktu untuk beribadah.

Nah, usia memang bisa bertambah, namun semangat harus tetap tergugah. 

Ada beberapa tips untuk usia lanjut untuk terus aktif;

(1) Jalan pagi setiap hari 

(2) Beribadah setiap saat tiba 

(3) Bercengkerama dengan cucu

(4) Menggembirakan hati 

Namun, benar bahwa keempat itu bagi lansia yang kategori sehat wajar. Bagi yang disabilitas, bisa berbeda. Atau bagi lansia yang tinggal sebatang kara karena anak-anak pergi semua dari rumah bekerja diluar kota, juga bisa beda. Namun, intinya memang harus aktif.

Salah satu aktivitas yang juga bisa dilakukan adalah membaca dan menulis. Karena eranya online, media Kompasiana sepertinya sangat tepat untuk ini. Berbagi pengalaman hidup, sehingga migunani tumraping liyan.

Jangan sampai lansia hanya sibuk tidur ya..,sampai ada tulisan di sebuah kampung berbunyi: Hati hati ada lansia sedang tidur..

Hehehe..... lansia tetap aktif adalah kebutuhan untuk tetap sehat. 

Kenangan 2017  saya bersama Prof.  Malkianus Paul Lambut, ilmuwan Dayak guru besar ULM Banjarmasin aktif menulis meski usia 86 tahun  (Dokpri)
Kenangan 2017  saya bersama Prof.  Malkianus Paul Lambut, ilmuwan Dayak guru besar ULM Banjarmasin aktif menulis meski usia 86 tahun  (Dokpri)

Saya pernah tinggal di Swedia agak lama, dan melihat para lansia di sana tetap aktif ke sana kemari. Berbelanda di mall, jalan pagi meskipun dengan mendorong kursi stroke atau kursi bantu bagi penderita stroke, dan saling bertemu di taman terbuka. Ketika bertemu, mereka tampak berbagi senyum dan kesannya saya kok ini lansia ngapain saja malah keluyuran di taman. Hehehe... kita orang Nusantara tidak terbiasa melihat lansia tetap aktif di ruang publik. Harusnya, ini saya yang mengharuskan, pemerintah juga semakin peduli terhadap lansia dengan banyak mmeberikan ruang piublik ramah lansia. Taman berbunga yang sejuk, teduh, luas.

Hampir kebanyakan pemda pikirannya gak menjangkau ini, kecuali hanya sedikit. Misalnya Bu Risma, beliau yang sangat peduli dengan taman terbuka, menanam bunga dan menyediakan sampai wifi gratis di taman sehingga orang akan menikmati taman bersama. DI era new normal, pasti dnegan protokol ketat ya.... Kalau dulu mah taman BUngkul Surabaya misalnya, tempat favorit keluarga dan lansia untuk berkumpul jalan-jalan di hari libur.

Seorang rekan saya dari Korea bilang: Hi Nugee... you bilang Yogyakarta indeks kebahagiaannya tinggi, berarti usia lanjut banyak kan, kok kami tidak pernah, jarang, melihat lansia di tempat publik, di mall, di jalan, di bis, dll. Di Yogya lansia sebagian malah masih jualan di pasar, namun jarang yang jalan-jalan bersenang-senang. Sampai tua kok ya disuruh mencari uang, meskipun ternyata ini juga justru menyenangkan bagi lansia. Tetap aktif meski sudah sepuh. 

Saya jadi tercenung, benar juga ya..., saya juga pernah di Korea dan melihat lansia sangat aktif. Seperti manusia normal lainnya.

Kultur kita kadang melarang-larang lansia untuk bepergian, selain ruang publik nyatanya tidak atau belum ramah lansia, juga risiko yang kita takuti.

"HAmbok sudahhhh... wes tuwo ojok lungo lungooo... enko nek ono opo-opo repot kabeh...."Begitu teriakan wong jowo kayak saya hehehe....kalau melarang para orang tua atau lanjut usia untuk bepergian.

Kita ini memang belum adil bersikap dan melindungi lansia. Maka, bagi aparatur negara, bikin taman publik yang ramah anak dan lansia, sehingga yang namanya amal jariah itu ya bukan hanya ngasih uang ke kotak amal, namun menyediakan fasilitas umum untuk dinikmati warga senior dengan suka cita.

Oh iya, teman saya di Kanada punya istilah terhadap lansia ini dengan sebutan : senior citizenship.

Kayaknya kita perlu juga meniru secara positif, melihat lansia sebagai senior yang memang harus kita hormati tidak saja sikap, namun juga menyediakan ruang publik yang ramah lansia. 

Salam sehat bahagia (02.01.2021/Endepe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun