Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wong Pinter

21 Desember 2020   20:31 Diperbarui: 21 Desember 2020   20:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan menyepi bisa jadi untuk hening meditasi, sedangkan solusi tetap dengan teknologi (dokpri)

Itulah mengapa dia dipanggil sebagai orang pintar, dan karena tahu mengerti bahasa alam dan mampu memberikan solusi dengan bantuan teknologi..

Lantas, saya bertanya ke anak buah, tahukah kamu mengapa kita sering bermasalah kalau solusinya bukan ke orang pintar ?

Anak buah termangu, dan menjawab serba ragu, mungkin diperlukan orang pintar..

Saya agak sedikit terbahak, jawabanmu benar, karena sebenarnya orang yang kita panggil selama ini adalah orang bodoh, dan baru ini yang namanya orang pintar..

Dari situ saya mengerti, mengapa ada orang dipanggil sebagai orang pintar, dan dipercaya untuk memberikan solusi..

Apakah para kompasianer tahu yang saya maksudkan? Jika tahu, berrati pintar,, jika tidak tahu, bertanyalah ke orang pintar..

Jika masih belum tahu, berdoalah semoga kelak kita ketemu, saya akan coba jelaskan kisahku ini,, kisah nyata dari kedalaman sungai Kalimantan... 

ketika itu... (21.12.2020/ndp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun