Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wong Pinter

21 Desember 2020   20:31 Diperbarui: 21 Desember 2020   20:54 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ragu, lantas saya katakan, apakah semua upaya telah ditempuh..

Agen kapal menjawab, sudah pak, tug boat kita tambah, namun justru tongkang seperti terjepit di tengah muara, 

Memang alam di tempat saya bekerja, adalah aliran sungai besar di Kalimantan, ketika itu, 

Setiap kapal yang masuk, harus menggunakan pandu, atau pilotage on board, bekerja sama dengan orang lokal, pandu alam, 

Pandu yang tidak dididik sekolah, namun lebih banyak kenal medan, arus sungai, kedalaman, sisi bahaya sisi aman, dan lainnya

Namun pandu alam tersebut, juga angkat tangan, 

Tidak ada pilihan, tongkang yang menyangkut di muara, harus segera dilepas, jika tidak maka kapal lain yang akan masuk, pasti terhambat, 

Dipanggilah si orang pintar tersebut, menyebar senyum berwibawa, membaca doa seperti mantra, dan minta dibawa ke sekitar muara, 

Mata orang pintar ditebar, tangan memegang dahi, mata mengernyit, tangan dikebaskan ke atas bawah, seperti membaca arah angin, 

Tangan orang pintar dibentangkan, dan seperti mengukur lebar dan kedalaman sungai, 

Lantas, orang pintar bilang; coba tug boat diluncurkan, tarik tongkang ke arah belakang, posisi tali ditarik 2 tug boat, ke arah luar, pelan jangan dipaksa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun