Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tangan Penentu Jabatan dan Nasib Pilkada

9 Desember 2020   05:19 Diperbarui: 9 Desember 2020   05:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garis tangan itu takdir, yang kita sama sekali tidak tahu apa di balik itu. Orang tidak pernah tahu mengapa Bung Karno bisa kesohor, mengapa tidak yang lain, bukankah ketika itu ada tokoh lain, mengapa yang diculik di Rengasdengklok dan dipaksa para pemuda untuk memproklamirkan kemerdekaan 17 Agustus 1945, di tengah bulan Ramadhan, adalah Bung Karno? Itu takdir bro.... sudah ditetapkan. Demikian halnya mengapa kisah ini itu kok ini itu, jika semua adalah garis tangan, tidak ada satu pun hewan manusia makhluk jin pewangan gendruwo setan gombel ... yang bisa melawan kehandak Tuhan. Tuhan telah menetapkan garis tangan.. nasibmu di tangan Tuhan. Ojok njuk kamu ngupek-upek tanganmu beneran... iku simbol Cakkk.. artinya semua sudah ada takdirnya.

Manusia wajib berusaha berikhtiar, ketetapan Tuhan adalah valid pasti dan jadi. Dan kita wajib tidak tahu, tahunya kita ya ikhtiar dan doa usaha. MAkanya ada yang bilang pilkada itu ada Calon tetap, atau selamanya menjadi Tetap Calon...?

Hyo uwess...... biarkan Tuhan Maha Pengatur. Bahkan di era pandemik Covid19 ini, coba bertakon takonlah, mengapa temenmu yang wafat karena Covid19, kok bukan kamu? 

Bersyukur dan selalu berterima kasih setiap hari, semoga hidup kita diberkahi, diberi petunjuk, dan diberi kesempatan untuk berusaha berbuat baik bagi sesama. Yang terpilih di Pilkada serentak, semoga amanah dan berkah. Yang tidak terpilih, ya sudah teruskan hidup dengan semangat untuk berusaha selamanya migunani tumraping liyan

Semua tangan bergerak, garis tangan Tuhan yang menentukan. Isi setiap hela nafas setiap detik dengan mohon ampunan dan penuh ucapan syukur tiada henti. (09.12.2020/ndp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun