Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tangan Penentu Jabatan dan Nasib Pilkada

9 Desember 2020   05:19 Diperbarui: 9 Desember 2020   05:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takdir Bung Karno bisa ngopi bareng Nehru dan Nasher (foto: historia.id)

Selamat mencoblos hari ini, serentak 9 Desember 2020. Pasti senang bagi yang senang, pasti susah bagi yang tidak bisa ikut, atau malah mau ikut kehujanan dan merasa tidak mampu beli payung. Walahh...payung disalahkan gak mau ikut nyoblos.

Nah, saya mau kasih tahu menu sukses warga negara kesatuan kita terkasih ini. Simak baik-baik ya... kunci ini sudah terbukti valid reliabel dan tidak terbantahkan. Ada trilogi tangan yang menyebabkan suksesmu, hati-hati kao dengan tanganmu. Tuhan pun akan melihat itu, karena Dia kan yang menciptakan tangan-tangan kita. Simak yes...Eh, bukan trilogi, panca logi.... tangan-tangan penentu suksesmu... seijin Tuhan ya..

Pingin banget jadi diplomat, lumayan jadi Chairman Court of Honour (dokpri) 
Pingin banget jadi diplomat, lumayan jadi Chairman Court of Honour (dokpri) 

(1) Jabat tangan 

Orang sukses itu yang suka jabat tangan. Jabat tangan di sini bukan berarti melanggar Covid19 loh..... tapi horang yang sukaq menjalin pertemanan, persahabatan, persaudaraan. Horang begini akan disukai banyak orang. Pengalaman saya di Sweden, tidak sadar saya itu hobi jabat tangan. Hampir semua orang saya sapa, baik bule putih bule hitam Asia Afrika Eropa Amerika, dan lain-lain. Selain karena saya tinggal di apartemen mahasiswa ketika itu, dengan penghuni beragam bangsa, juga saya sering menyapa duluan karena ....takut diajak ngomong. Hehehe... kan kalo ngomong sama bule itu bisa loh tiba-tiba kita bisu tuli... 

Telinga budheg karena pronounciation lawan tidak kita pahami, mulut bisa karena di otak ada tulisan tapi kita gak berani ngomong. Blaikkkk.... nah, trik saya adalah dengan menyapa duluan, tebar senyum, sambil bergegas pergi.. AIhihiihi.... Eh lha kok jebulnya pas General Election untuk pemilihan Chairman Court of Honour Student Council, saya menang mutlak melawan kandidat dari Afrika dan China. 

Mengapa demikian, karena sohib dari China pecah suara, yang sering saya sapa pada memilih saya. Yang Afrika juga demikian. Timur Tengah dan Iranian dengan student yang banyak juga, 100% milih saya dunk hawong saya ada di banyak meeting mereka. Ini kisah nyata, di Sweden saya pernah "menjabat" sebagai Chairman Student Council atau OSIS nya sekolah S2, dengan bagian di Court of Honour, yakni pengawas disiplin student. Cape deh... senang karena agak bergaya gitu, namun ngeri juga karena akhirnya di suatu ketika saya diminta opini oleh profesor tentang pelanggaran disiplin student. 

Wes lah... alhamdulillah tetap happy ending. Singkat cerita, jabat tangan akan berpengaruh terhadap elektabilitas suara. Halahhh.... hehehe...

(2) Buah Tangan 

Nah, ini pasti tradisi Asia, suka memberi berbaik-baik hati ngasih sesuatu. Risiko menjadi money politik, suap, gratifikasi, korupsi, dan elek elek lainnya. Gegara politik, buah tangan yang tadinya bagus, menjadi elek. Namun, dengan tanpa bermaksud jelek, teruskan tradisi buah tangan ini. Sodakoh, memberi kepada kaum miskin, gelandangan, pengamen, pengemis, tukang becak yang miskin (soalnya ada tukang becak yang lebih kaya dari kao..hehe.. ada tukang becak bul di desa punya rumah besar, ketipu kao..), dan pokokmen suka memberi kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun