Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fatique, Ki Seno, Didi Kempot, dan Mbah Surip

7 November 2020   17:20 Diperbarui: 8 November 2020   08:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar dari masyarakat kita sangat meyakini bahwa segala sesuatu sudah ditakdirkan. Pada satu sisi, ini benar karena memang demikian.  Takdir memang tidak dapat dihindari. Jika memang sudah dituliskan, dan ditetapkan, ya sudah mau apa dikata. 

Kita tinggal menjalaninya. 

sumber: adrenaladvice.com
sumber: adrenaladvice.com

Pada sisi lain, jika tidak hati-hati, maka ikhtiar dan rasionalitas bisa dikalahkan oleh kepasrahan yang sifatnya totalitas. 

Lelah kronis (sumber: www.msif.org) 
Lelah kronis (sumber: www.msif.org) 

Baiklah, pasrah juga benar. Yang saya maksudkan di sini adalah, bahwa dalam kesehatan, pencegahan, penanganan, kematian, ada hukum-hukum yang menjadi pola tertentu. Ada teori gizi, keseimbangan antara bekerja dan istirahat, menghindari stress, mengelola stress, sosialisasi, manajemen waktu, dan sebagainya adalah ikhtiar dalam menjalani hidup ini.

Kematian telah banyak mendatangi kita. Sebagian orang baik telah mendahului kita. Sebutlah Dalang Ki Seno Nugroho, Didi Kempot, sampai yang lama dahulu yakni Mbah Surip. Ketiganya, dijemput malaikat maut dalam kondisi puncak karir. Sedang terkenal-terkenalnya. Dicintai para penggemar. Publik. Hampir semuanya senang mendengar kreasi dan karya mereka. 

Di antara kelompok group whatsap, beredar jadwal manggung dari beliau-beliau sebelum wafat. Sangat padat. Padat sangat.

Tanpa menyebut nama, salah satunya wafat setelah ke sana kemari memilih naik ojek mengejar jam tayang manggung. Menolak naik taksi atau jemputan, karena dianggap kurang lincah mencapai lokasi panggung. 

Satunya wafat setelah semalaman tidak dapat tidur, karena jadwal sangat padat, dan ada kemungkinan jam biologis mengantuknya lewat. Tidur sangat minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun