Tukar Peran Rumah Tangga? Wah... ini topik yang menarik karena ada banyak gejala yang semakin menggejala. Doeloe, laki-laki berada di sektor publik dan wanita berada di sektor domestik.
Sektor publik, berarti yang layak tampil adalah laki-laki. Bekerja. Mencari nafkah. Bersosialisasi.
Sektor domestik, adalah wanita. Macak, masak, manak. Itu kata sebagian orang tempo doeloe. Nek awan dadi theklek, nek bengi dadi lemek. Jika siang jadi sandal, dinista dan dijadikan peran pembantu di rumah. Kalau malam, dijadikan alas bagi suaminya?
Apakah itu masih ada?
YA siapa tahu, sehingga tukar peran rumah tangga adalah tema yang perlu digali. Bagaimana jika saat ini justru laki-laki banyak di rumah pasca covid19, karena PHK, karena work from home?
Bagaimana jika wanita yang masih eksis, bekerja di luar rumah dan menghasilkan uang untuk keluarga?
***
Gotong royong adalah kata yang tepat untuk ini. Laki-laki yang memainkan peran sebagai "bapak rumah tangga", mencuci pakaian (bisa pakai mesin cuci dunk, bukan berarti mencuci pakai tangan), memasak, menyeterika, mengepel, menata kasur, menjemur pakaian, mencuci motor mobil setiap pagi atau sore, mengecek instalasi PDAM dan PLN untuk pembayaran bulanan, dan lain sebagainya.
Itu banyak sekali pekerjaan domestik. Dan jika kalori dihitung, konon ada ahli yang menghitung setara dengan atlet marathon yang latihan setiap pagi dan sore.