Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tolak Bala..

26 Oktober 2020   02:43 Diperbarui: 26 Oktober 2020   03:16 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengamen di Eropa, kotak tolak bala di depan (Dokpri/NDP)

Seorang sahabatku

Meniti jalan dari Pangkalan Bun 

Lewat Palangkaraya 

Menuju titik akhir di Banjarmasin 

Perjalanan darat 

Menyiapkan uang khusus

Recehan 2 ribu 5 ribuan 

totalnya 300 ribu 

Saat kutanya

untuk apa 

dia menjawab

"Tolak Bala"

Aku masih belum mengerti 

Selama perjalanan

Ada titik tertentu 

Perempatan jalan

Pengamen bernyanyi parau 

Sahabat saya mengulurkan uang 2 ribuan sebanyak 5 lembar

Pengamen berterima kasih, penuh takjim

Sebagian jalan yang berlubang 

ada orang yang memperbaiki pribadi

Dengan cangkul dia menutupi

lubang jalan dengan tanah atau urugan semampunya 

Sahabat saya mengulurkan lembaran 5 ribuan 

Orang tersebut memandang sahabatku, menunduk dengan wajah terima kasih, 

Demikian sepanjang jalan

Tidak kurang ada 15 titik-titik lembaran diberikan, 

Sampai akhir perjalanan

Uang masih tersisa

Perjalanan selamat, lancar tidak kurang suatu apa..

Sekarang saya paham

"Tolak Bala"

Pemberian kepada orang yang memerlukan, meski hanya sedikit saja

Aku bertanya, "Bagaimana jika sebagian mereka karena malas, atau bohong, dan hanya ingin meminta saja"

Sahabat saya tersenyum, 

"Jika begitu pun kau tidak rela, 

Maukah engkau menggantikan peran mereka ? Bahkan jika bisa, sehari saja..

Maka engkau akan aku beri lembaran tolak bala.."

Kata sahabatku sambil tersenyum penuh makna..

------------ (26.10.2020/NDP, berdasarkan kisah nyata di jalanan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun