Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Semut Merah, Hitam, Tabung Toples & Omnibus law

9 Oktober 2020   08:52 Diperbarui: 2 Juni 2021   09:59 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semut Merah, Hitam, Tabung Toples & Omnibus law. | Foto: Ilustrasi (ndp)

Saya ingin mengutipkan sebuah narasi yang kurang lebih bunyinya begini: 

Jika Anda mengumpulkan 100 semut hitam dan 100 semut merah dan memasukkannya ke dalam toples kaca tidak akan terjadi apa-apa, tetapi jika Anda mengambil toples, kocok dengan kencang dan biarkan di atas meja, semut akan mulai saling membunuh. 

Baca juga: Membedah Kembali Pro dan Kontra Demo Omnibus Law

Merah percaya bahwa hitam adalah musuh sedangkan hitam percaya bahwa merah adalah musuh ketika musuh sebenarnya adalah orang yang mengguncang stoples. 

Hal yang sama juga terjadi di masyarakat. 

Baca juga: Diskursus Feminisme: Hak Perempuan dalam Omnibus Law Cipta Kerja

Pria vs Wanita Kiri vs Kanan Kaya vs miskin Iman vs Sains Gosip, rumor, dll ... 

Sebelum kita bertengkar, kita harus bertanya pada diri kita sendiri: Siapa yang mengguncang kendi itu?

Apakah itu ada kaitannya dengan demo yang mengoyak ketenangan Yogya dan kota lain, terkait omnibus law

Baca juga: Demonstrasi Omnibus Law: Kehilangan Kata dan Mata

Siapakah di antara demonstran itu yang sebagai semut merah, semut hitam, atau tabung kendi toples? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun