Sudah banyak yang mengulas mengenai ini. Kopi klothok yang ngangeni. Namun, mungkin ada cerita lain yang bisa saya share di sini.
(1) nilai unggul di suasana kampung
Menyenangkan serasa ada di dunia lain. Utamanya, bagi mereka yang orang kota. Atau orang desa ning wes suwe gak tilik ndeso. Teras-teras omah kayu, parkir yang sembarangan tapi teratur, bukan kotak-kotak kayak di mal. Suasana singup misterius, di belakang ada nuansa sawah, ada view merapi, dan wes pokokmen indah wedi peni.
(2) menu ndeso
Makan menu ndeso; sayur gori, sambel tempe, dadar telor, krupuk deso, pisang goreng, sambel krecek, oseng tempe santen, dan lainnya.
(3) gak boleh pesan untuk dibawa pulang. Lho, njuk ini ada yang mengaitkan dengan setan jin pelaris jualan. Mistis. Namun, bul critanya gak gitu. Makanan yang sudah dibeli, gak habis, boleh dibawa pulang. Tapi, tidak boleh memesan pisang goreng, misalnya, khusus untuk dibawa pulang. Karena tujuannya adalah agar pembeli lain tidak kecewa karena makanan digowo muleh.
Jadi jangan dikaitkan dengan pilpres Prabowo atau pun Jokowi... di sini bukan pilpres namun ber lebaran dan senang-senang eh bisa juga untuk membelanjakan THR ya... timbang gur uang dibawa ke sana ke mari.
(4) buka sejak jam 0700 - 22.00
Pol tenan ini. Bagi goweser, jam 0600 meluncur ke arah merapi, mulehnya mampir ke warung kopi klothok. Katanye mak nyus tenan.. kaki selonjor di dipan kayu, nglaras ngepenakke urip
(5) murah