Pendidikan Terbaik Adalah Pendidikan yang Dapat Melatih Dua Hal, Pendidikan yang Melatih Akal Yaitu Keilmuan dan Pendidikan yang Melatih Batin Yaitu Agama. Karenanya Jika Semua Itu Seimbang, Ketika Waktunya Ia Akan Menggunakan Ilmunya untuk Kebaikan.
Pengenalan Topik
Berbicara tentang korelasi, hubungan pengaruh satu sama lain ini jika diterapkan di hal yang positif maka akan menjadi hal yang bermanfaat.
Saat ini di dunia Pendidikan sedang gencar-gencarnya meneliti model pengajaran apa yang paling efektif untuk para pelajar.
Mulai dari model pengajaran menggunakan cara-cara cepat, pengajaran berbasis pancasila, pengajaran melalui alam, pengajaran penemuan melalui aksi langsung dan banyak lagi.
Setiap pendidik selain mendidik para pelajar, pastinya sering berpikir model pengajaran apa yang paling efektif, dari sisi ilmu apapun semua pendidik tentunya ingin yang terbaik.
Di artikel kali ini, kita akan membahasa tentang korelasi baik antara agama dan pendidikan. Sudah tidak asing lagi melihat institusi Pendidikan saat ini yang menerapkan pembelajaran yang dibalut apik dengan elemen agama.
Mulai dari sekolah islam, sekolah kristen, sekolah kejuruan agama dan banyak lainnya. Saat ini semakin banyak tersebar Pendidikan campuran seperti itu. Perkembangan yang cepat bukan berarti tanpa sebab, itu karena memang model pengajaran yang seperti itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Korelasi Baik Antara Agama dengan Pendidikan.
Sebelum menelisik lebih dalam lagi terkait sekolah-sekolah berbasis agama, mari kita lihat korelas baiknya. Agama dan Pendidikan mempunyai kesamaan, yaitu pembimbingan. Satu hal yang sama tersebut mempunyai pengaruh besar pada perkembangan bagi suatu individu.
Jika dipikir-pikir kembali, di agama apapun kita diajarkan untuk berbuat baik dan disiplin dalam beribadah, elemen ini sangatlah kuat dan dapat dengan mudah dikombinasikan dengan bimbingan di bidang keilmuan.
Belajar suatu ilmu sambil berlatih menjadi manusia yang baik adalah konsep yang menarik dan terdengar efektif. Suatu pilihan yang mendapatkan kebaikan secara menyeluruh. Dua hal yang saling beriringan tanpa menggangu satu sama lain.
Dibalik indahnya harmonisasi kedua hal tersebut, terdapat pendapat bahwa Pendidikan berbasis agama cenderung menguras habis waktu para pelajar. Pendapat ini juga bukanlah pendapat yang salah.
Rata-rata model Pendidikan yang seperti ini memang membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari model Pendidikan pada umunya karena memutuhkan pelatihan yang konsisten.
Jika seorang anak secara terus menerus mendapatkan pelatihan dan lingkungan yang berkonsep baik, maka bukan tidak mungkin ia akan menjadi pribadi yang unggul.
Hal Menarik yang Ada pada Pendidikan Berbasis Agama
Para pelajar yang mengenyam Pendidikan di sekolah berbasis agama atau sekolah yang menerapkan erat lingkungan keagamaan, telah membangkitkan kebiasaan bahwa bekerja dan beribadah itu beriringan, tidak boleh hanya salah satu saja, sehingga itu harus seimbang.
Ditengah kesibukan para pelajar belajar keilmuan, mereka tetap melakukan kewajiban atau pengabdian yang mana melatih mereka untuk menjadi manusia yang tulus dan beradab.
Selain itu, jika kita membahas tentang waktu sekolah yang condong lebih lama, saya melihat pada para pelajar instansi tersebut sanggup-sanggup saja menjalani.
Saya pernah berpikir, apa yang membuat mereka tetap baik-baik saja walau mereka lelah? Jawaban dari pertanyaan saya pun terjawab setelah saya mewawancarai saudara-saudara saya yang berada di institusi-institusi serupa.
Mereka mendapatkan ketengan batin dan lingkungan yang cenderung lebih positif dibandingkan institusi umum. Lalu bagaimana dengan kasus-kasus yang terjadi pada instansi-instansi serupa? Kebanyakan itu terjadi karena oknum-oknum saja yang mana rata-rata berasal dari lingkungan masa lalu yang kurang baik dan sedang berlatih menjadi baik di sana.
Baik buruknya lingkungan tetap tidak bisa diukur secara akurat, itu dikarenakan yang menempati institusi tersebut sangatlah beragam jenisnya. Institusi yang menerima pelajar yang berasal dari lingkungan yang kurang baik dan berupaya melatih mereka tentu beresiko untuk lebih berhati-hati pada pengawasan.
Namun, dari semua hal yang menyimpang, rata-rata seperti konsep awalnya instansi-instansi berkonsep Agama dan Pendidikan mempunyai maksud dan lingkungan awal yang baik.
Rasa lelah pada para pelajar seolah tidak terasa karena pelajaran-pelajaran tambahan mereka dirasa bukan suatu aktivitas tambahan, melainkan kewajiban mereka untuk beribadah dan belajar apa yang diyakininya.
Jika manusia mendapatkan keduanya, baik melalui Pendidikan semacam ini ataut tidak, pastilah ke arah yang lebih baik. Karena sejatinya, orang yang punya keyakinan akan cenderung tidak merasa sendiri dalam menjalani hidup mereka.
Apa yang mereka yakini dapat menenangkan mereka tanpa harus mereka bersusah payah mendapatkan status atau jabatan tertentu untuk mendapat kenyamanan. Semua berasal dari dalam diri mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H