Korupsi Tidak Ada yang Mengajari, Mereka Melihat, Meniru, dan Membiasakan. Jika Memang Begitu, Mari Jadikan Diri Contoh Anti Korupsi. Pencegahan Terjadi Dimulai dari Dalam Diri.
Latar Belakang
Seperti yang kita tahu bahwa korupsi adalah perilaku yang sangat tidak disukai masyarakat dimanapun mereka berada. Pasalnya korupsi dapat mengganggu stabilitas di masyarakat. Jika korupsi itu terjadi di lingkungan pemerintah, sudah jelas entah pembangunan atau suatu program di masyarakat tidak dapat berjalan dengan normal.
Korupsi sudah mengakar di dunia ini sejak beratus-ratus tahun lamanya. Perilaku tercela ini sudah ada sejak jaman awal-awal peradaban. Tidak bisa dipungkiri lagi inilah mengapa korupsi menjadi salah satu dosa besar manusia saat ini.
Jika korupsi terus bermunculan, bahkan dari kalangan yang bergelut di bidang moral seperti agama, hukum, dan santunan ini sudah bukan lagi hal yang bisa didiamkan saja. Saya rasa ada banyak elemen di masyarakat yang ingin memangkas dan menghentikan perilaku korupsi.
Setahu saya sudah ada gerakan-gerakan anti korupsi dan lembaga-lembaga masyarakat yang secara rutin menghimbau para warganya untuk menghindari perilaku buruk tiga serangkai, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Jika dielemen masyarakat saja sudah banyak yang melawan korupsi, tentu saja dari sisi Pendidikan pun tergerak hatinya untuk ikut serta menumpas korupsi di Indonesia. Bicara tentang hal ini, kira-kira apa yang bisa bidang Pendidikan berikan untuk memberantas korupsi? Berikut ada beberapa pemikiran yang mungkin bisa diterapkan:
- Mencegah Melalui Edukasi
Cara ini merupakan cara klasik yang harus tetap dilakukan separah apapun tingkat korupsi suatu negara, tindak pencegahan tidak perlu diragukan lagi adalah cara yang cukup efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi.
Bayangkan jika pengertian dan dampak korupsi benar-benar dapat dirasakan oleh siswa-siswi sekolah dasar. Mereka dapat menjadi pondasi anti korupsi yang kokoh bagi generasi mendatang. Edukasi juga menimbulkan rasa enggan bagi kaum dewasa sehingga mereka tidak berpikir bahwa korupsi itu adalah pilihan.
Saya rasa kita perlu untuk meniru beberapa cara yang diterapkan di luar negeri. Seperti Jepang contohnya, negeri sakura itu sering sekali melakukan sandiwara-sandirwara edukasi akibat dilakukannya suatu perilaku buruk. Semua itu biasanya dikemas dalam bentuk tontonan, karya seni, atau hukuman yang mengintimidasi.