Sesak dalam dada tanda tak bergejala
Kau tahu apa coba, itu namanya cinta
Sepuluh hari kau kira apa yang berbeda
Rasa satu hari pun tak lepas dari bayangnya
Panah itu telah terlepas dari busur sang dewa
Tanpa berkata-kata
membara
Menusuk, menari, membakar jiwa
Saat ini kau tahu apa coba, rasa cinta kian meronta.
-Nugroho Anggara
(Setiap hari kupandang dirimu dengan cinta. Kapan datangnya aku sudah lupa. Kehadiranmu bagaikan surga, yang menapak tilas di hati duka. Inderaku seakan terpesona, wangimu seperti air mawar, kasihmu seperti penawar, kehadiranmu seperti suar. Penyelamat yang tersesat.)
Seperti apa Anda memaknai cinta, teman Kompasianer? Berbagi di kolom komentar ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H