Lelaki itu kembali mengunjungi negeri Belanda seiring bunga Tulip yang bermekaran begitu indahnya
Dia tapaki jalan kenangan semasa studi dan berkasihan dengan seorang nona cantik Belanda
Semuanya tak berubah, juga perpustakaan universitas tempat mereka dulu sering bertemu untuk belajar bersama
Yang berbeda hanya kini ia sendiri saja
Tapi tiba-tiba ada suara seorang wanita memanggilnya
Sebuah suara yang begiu dikenalnya satu dasawarsa yang telah kadaluwarsa
Ah ternyata sang wanita yang dulu pernah jadi kekasihnya
Setengah tak percaya ia menoleh dengan gembira
Tapi begitu ingin memeluknya tiba-tiba seorang gadis kecil berlari di belakangnya
Saat itu juga kegembiraannya berubah seketika
Namun sang lelaki mengobati luka hatinya dengan berkata bahwa kebahagiaan sang gadis juga kebahagiaannya
Dan bunga-bunga Tulip yang bermekaran itupun tertiup angin berguguran namun dengan ikhlas dan gembira
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H