Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagai Bunga dan Kupu-Kupu

25 Juli 2024   23:13 Diperbarui: 25 Juli 2024   23:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang cerah indah mempesona dan matahari menampakkan sinar cerahnya

Keindahan bertambah ketika terlihat seekor kupu-kupu  hinggap di sekuntum bunga

Kupu-kupu itu menampakkan sayap dan tubuh warna-warni elok dipandang mata

Bunga itu juga bermahkota sejuta warna serta wangi baunya

Dan kupu-kupu itu mengisap madu sang bunga tanpa bunga keberatan akannya

Meski dengan dihisap madunya sang bunga akan segera layu karenanya

Layunya sang bunga bentuk pengurbanan agar sang kupu-kupu bertahan hidup di dunia

Oh betapa indahnya kisah bunga dan sang kupu-kupu yang menjadi teladan bagi manusia juga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun