Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual Makanan Tradisional yang Terjungkal

6 Juli 2024   16:05 Diperbarui: 6 Juli 2024   16:18 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penjual makanan tradisional itu kini terjungkal

Mereka bertahan hidup dengan nafas tersengal-sengal

Sebenarnya makanan tradisional itu lebih sehat karena tanpa pengawet dan pemanis buatan serta lebih natural

Dari harganyapun sangat murah dan tak perlu kantong tebal

Tapi para pemilik modal besar itu telah merambah dengan serakah dan menawarkan makanan cepat saji dan juga snack yang paktis serta fenomenal

Meski tak sehat orang-orang jaman sekarang lebih menyukainya karena gengsi tetapi juga karena pengaruh advetorial

Tinggallah kini penjual makanan tradisional itu menjadi kaum yang marjinal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun