lalu sang lelaki menulis surat dengan pesan
Jangan lukai hatimu walau serasa tertekan
Jangan titikkan airmatamu walau sedih tak terelakkan
Jangan dunia serasa runtuh bagimu meski meluluhlantakkan
Semua itu tugasku yang akan aku laksanakan
Sebab dulu aku yang memaksakan
Memaksakan mencitaimu dengan segala alasan
Memaksakan kita harus melalui semua dalam kebersamaan
Tapi kini maafkan
Aku terpaksa membuat semua hancur berantakkan
Sebab, itu lebih baik daripada semua diteruskan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H