Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

MIkrolet Misterius

25 Januari 2024   00:58 Diperbarui: 25 Januari 2024   01:00 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Anik adalah seorang pekerja pabrik. Ia selalu pulang malam. Ia selalu pulang dengan naik mikrolet dengan jurusan arah pulang ke kos-kosan yang merupakan mikrolet terakhir.

Pada suatu malam Anik pulang terlalu larut malam karena ia lembur untuk mendapatkan upah tambahan. Karena terlalu larut malam maka sudah tak ada kendaraan umum yang bisa ia naiki untuk pulang ke kos-kosannya.

Oleh karena tak ada lagi mikrolet yang bisa ia naiki maka ia pulang jalan kaki sendirian meski kos-kosannya agak jauh dari pabrik tempat ia bekerja.

Di tengah rasa lelah dan sedikit rasa takut pada saat berjalan kaki, tiba-tiba ia melihat  di belakangnya cahaya lampu mikrolet mendekat. Anik gembira dan langsung ia menghadang mikrolet tersebut. Mikrolet itu berhenti dan iapun naik ke mikrolet tersebut. 

Setelah di dalam mikrolet ia mulai merasakan keanehan. Ternyata cuman ia sendiri penumpang mikrolet tersebut. Guna mengusir rasa takutnya ia mengajak sopir mikrolet itu untuk bicara. Tapi sopir itu diam saja dan dia menyopir dengan gaya aneh yaitu hanya menunduk dengan topi yang ia tutupkan sampai hampir menutup matanya. Laju mikrolet itupun sangat kencang sehingga tak seperti biasanya hanya dalam waktu seperempat jam Anik sudah sampai di kos-kosan.

Anikpun turun dan hendak membayar kepada sopir mikrolet itu. Tapi sopir itu tangannya memberi isyarat menolak dan seketika itu juga ia menoleh pada Anik. Tampaklah wajah yang mengerikan dari sang sopir. Wajahnya ternyata pucat pasi dengan mata merah dan berdarah dengan senyum meringis yang juga menakutkan. Mikrolet itupun berubah seketika menjadi kereta dengan dua kuda putih yang menariknya. Lalu kereta itu perlahan-lahan terbang menuju langit dan menghilang.

Anikpun langsung pingsan tak sadarkan diri. Ketika sadar hari sudah pagi dan banyak teman-teman kosnya yang mengelilinginya di tempat tidur. Mereka bercerita menemukan Anik pingsan di depan pintu kos-kosan mereka menduga Anik pingsan kelelahan karena berjalan kaki dari pabrik tempatnya bekerja ke kos-kosan yang jaraknya cukup jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun