Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tips Mendidik Anak Supaya Tidak Materialistis

21 Januari 2024   23:43 Diperbarui: 21 Januari 2024   23:51 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com

Orangtua tentu selalu berkeinginan anaknya menjadi anak yang baik. Namun dalam kenyataannya orangtua sering menghadapi anak yang tumbuh dengan kepribadian kurang baik. Salah satu kepribadaian yang kurang baik adalah materialistis. Yang dimaksud sifat materialistis adalah anak mengukur kesuksesan, penampilan, maupun harga diri dari benda-benda atau uang yang dimilikinya. Dampak negatif yang ditimbulkan anak yang materialistis yang kelak juga akan bertumbuh menjadi orang dewasa yang materialistis antara lain adalah dia akan cenderung memandang rendah oranglain yang dari sisi pendapatan atau kekayaan lebih rendah darinya, dia juga cenderung akan menghalalkan segala cara untuk memiliki harta benda sebanyak-banyaknya dengan, dan dampak negatif lain.

Ada beberapa sebab mengapaa anak menjadi materialistis. Pertama, contoh dari orangtua. Bagaimanapun anak adalah peniru yang sangat baik dari orangtuanya. Kedua, lingkungan pergaulannya sehari-hari. Jika anak berada pada lingkungan pergaulan yang memuja harta benda sebagai ukuran kelas atau kesuksesan seseorang. Ketiga, lingkungan sekolah yang mayoritas anak-anaknya memang cenderung memamerkan kekayaan dan benda-benda berharga.

Ada beberapa tips mendidik supaya anak tidak materialistis.

Pertama, berikan kenalkan pada anak nilai-nilai non-material yang merupakan hal penting dalam kehidupan dan pergaulan sosial. Contohnya: perlunya berbagi, perlunya bergaul dengan semua temannya tanpa memandang kondisi dan status ekonominya, perlunya hidup sederhana dan tidak pamer kekayaan atau benda-benda berharga yang dimiliki, dan nilai-nilai non-material lainnya.

Kedua, latihan bersyukur atas apa yang diterima dan dimiliki sekecil apapun. Rasa syukur ini akan mencegah anak bersifat materialistis. Hal ini dapat dipraktekkan misalnya di akhir hari anak diminta membuat hal-hal kecil apa yang membuat ia bersyukur, misal: bisa makan tiga kali sehari dengan menu sederhana, bisa bertemu dengan teman-teman di sekolah, bisa mendapatkan pelajaran yang berguna, dan lain-lain.

Ketiga, ajari untuk berbagi khususnya pada teman yang kurang mampu. Hal ini akan membuat anak tidak berfokus pada benda-benada berharga yang dimilikinya melainkan pada nilai-nilai lain yang lebih luhur.

Keempat, memberikan contoh kepada anak tentang perilaku atau gaya hidup yang tidak materialstis. Misal orangtua tidak mengenakan perhiasan secara berlebihan pada waktu di rumah ataupun ketika bekerja bahkan ketika menghadiri acara resepsi pernikahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun