Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tips Menghadapi Anak yang Berkata Kasar

18 Januari 2024   23:39 Diperbarui: 18 Januari 2024   23:45 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak sering berkata kasar dan itu membuat orangtua mereka merasa tidak nyaman, terkejut, bahkan sebagian akan emosi dan marah. Alasan anak berkata kasar antara lain: ingin menunjukkan bahwa ia berani, ingin menunjukkan bahwa ia bukan anak manja, untuk mendapatkan perhatian orangtua, sebagai bagian dari bahasa pergaulan kelompoknya, sebagai cara memberontak terhadap aturan yang diterapkan orangtua, dan mungkin juga karena frustasi atau stres.

Ada beberapa tips menghadapi anak yang berbicara kasar.

Pertama, orangtua hendaknya tetap tenang jika anak berbicara kasar. Janganlah orangtua berekasi berlebihan misalnya panik atau marah. Jika orangtua berekasi berlebihan maka anak merasa berhasil mendapatkan perhatian dario orangtuanya dan mungkin ia akan mengulanginya di masa mendatang.

Kedua, tanyakan alasan anak berbicara kasar. Ia akan menjawab alasan ia berkata kasar. Setelah menjawab, berikan pengertian pada anak bahwa berkata kasar bukanlah solusi yang tepat dan tunjukkan solusi yang tepat dibandingkan berkata kasar.

Ketiga, katakan pada anak bahwa berkata kasar merupakan salaah satu bentuk kejahatan yaitu kekerasan verbal. Kejahatan ini tentu tidak baik dan jika yang dikata-katai kasar tidak terima bisa saja akan dilaporkan ke pihak berwajib

Keempat, berikan nasehat kepada anak dengan cara bertanya pada anak bagaimana perasaannya kalau dia orang yang mendapaatkan kata-kataa kasar. Tentu si anak akan menjawab tidak enak rasanya. Maka di masa mendatang dia tak akan berkata-kata kasar lagi.

Kelima, memberikan hukuman tetapi jangan mengarah pada kekerasan. Misalnya: dengan melarang dia bermain gadget sampai ia berjanji tidak akan berkata kasar lagi.

Keenam, janagan menegur sang anak yang berkata kasar di depan umum. Menegur anak di depan umum memang kemungkinan akan punya dua dampak berbeda. Ia akan jera dan tidak mengulangi lagi. Namun justru bisa sebaliknya yaitu dia akan mengulanginya di masa mendatang sebagai bentuk unjuk keberanian.

Ketujuh, dalam memberi nasihat dan penjelasan agar anak tidak berkata kasar maka hendaknya orangtua menggunakan bahasa yang sederhana dan ringkas. Menggunakan bawasa yang rumit dan panjang lebar justru kontra produktif karena anak justru tidak mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun