Sang gadis pulang setelah merantau ke lain negara
Ia pulang dan mencari pohon Kamboja di bekas sekolah SMA nya
Dulu di bawah pohon itu sering ia bercanda dengan sang perjaka  kekasihnya
Mereka memahat tulisan gambar dua hati yang disatukan oleh panah asmara
Tapi karena darah muda mereka pada suatu saat bertengkar hebat dan sepakat menghapus gambar dan tulisan itu dengan mengelupas kulit pohonnya
Tapi luka bagi keduanya tak pernah sirna
Selepas lulus SMA keduanya pergi dengan urusan masing-masing dan tak pernah jumpa
Kini sang gadis ingin melihat pohon Kamboja yang menorehkan bahagia sekaligus luka
Tapi pohon itu kini sudah tak ada
Namun sang gadis justru bersyukur karena masa lalu yang bercampur antara luka dan bahagia sungguh sudah tiada
Itu pertanda bahwa ia harus hidup di masa kini yang mungkin akan memberinya bahagia tanpa luka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H