Sang penguasa itu mencuci tangannya
Bukan karena tangannya kotor habis menyantap makanan yang dihidangkan di hadapannya
Itu hanya simbol bahwa ia hendak melepaskan tanggungjawabnya terhadap masalah berat yang mestinya di bawah kuasanya
Jadi pejabat di negara besar dan kaya memang harus punya jurus menghindar supaya tetap berjaya dan kuasa
Tapi sang pejabat tak pernah sadar ataubahkan pula-pula lupa bahwa masih ada nantinya pengadilan di akhirat sana
Pengadilan di mana setiap manusia harus menghadapi sendiri sidangnya
Tak ada yang bisa ditutupi sekecil apapun kesalahan dan dosa
Dan akhirnya orang yang didunia menjadi orang yang paling berkuasa menjadi orang yang paling hina
Maka selagi di dunia lebih baik bertobat dan mencuci diri dari dosa daripada mencuci tangan untuk menghindar dari cerca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H