Masyarakat harus tetap konsumtif alias membelanjakan uangnya alias tetap jajan agar Indonesia kebal alias alias bebas resesi ekonomi bebas resesi ekonomi di tahun 2023 nanti. Kelihatannya anjuran ini aneh. Tetapi begitulah seharusnya yang dilakukan measyarakat.
Mengapa? Karena selama ini perekonomian Indonesia atau pertumbuhan ekonomi Indonesia disokong oleh konsumsi masyarakat yang menyumbang lebih dari 50 persen lebih pendapatan nasional Indonesia. Jika konsumsi masyarakat bisa dipertahankan tetap tinggi maka akan ada faktor domestik atau dalam negeri Indonesia yang cukup kuat yang bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang diprediksi masih bisa mencapai 4 sampai 5 persen di tahun 2023 yang bebas dari pengaruh global atau dunia.Â
Tumpuan pada kegiatan jajan atau konsumsi masyarakat ini juga sangat beralasan mengingat tahun 2023 Undang-Undang mengamanatkan supaya defisit APBN yang selama 3 tahun krisis akibat pandemi (2020 sampai 2022) boleh melebihi 3 persen dari pendapatan nasional bahkan sampai 6 persen akan kembali kepada batasan maksimal defisit 3 persen dari pendapatan nasional. Jadi peran pemerintah lewat kebijakan fiskal atau APBN akan terbatas. Peran swasta dengan investasinya juga mungkin akan terbatas. Peran sektor luar negeri lewat ekspor pun pula  akan terbatas mengingat negara tujuan ekspor kita juga akan menurun kinerja ekonominya.
Kegiatan konsumsi atau jajan masyarakat tersebut juga akan memperkuat pertumbuhan UMKM yang selama ini juga merupakan andalan Indonesia untuk bertahan dari krisis keuangan dan ekonomi.
Himbuan agar masyarakat tetap konsumtif atau jajan ini untuk mengatasi fenomena yang dalam ilmu ekonomi makro disebut "paradox of Thrift" (Paradoks Hemat). Yang dimaksudkan adalah jika satu orang atau sebagian kecil masyarakaat di dalam sebuah perekonomian hemat alias banyak emnabung maka hal itu adalah baik. Tetapi jika seluruh atau sebagian besar masyarakat hemat dan menabung dalam jumlah besar maka hal itu tidak baik. Mengapa? karena lalu kegiatan investasi dan produksi tidak jalan karena tidak laku barang yang diproduksinya. Selanjutnya akan ada PHK dan penganagguran naik. lalu kemiskinan meningkat dan efek berlanjut negatif lainnya.
Maka untuk mengatasi resesi ekonomi 22023, masyarakat terus membelanjakan uangnya dan jangan ada kekhawatiran terlalu besar sehingga menyimpan saja uangnya yang justru akan memperparah dampak resesi ekonomi 2023 jika memang Indonesia nanti terkena dampaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H