Lebaran Ketupat. Konon sejarahnya Lebaran Ketupat ini diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga ketika menyebarkan agama islam di Pulau Jawa.Â
Di Pulau Jawa, seminggu setelah Idul Fitri, umat muslim juga merayakan apa yang disebut sebagaiSetelah Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal maka dianjurkan bagi umat islam untuk melanjutkan puasa enam hari lagi yaitu tanggal 2 sampai 7 Syawal. Setelah selesai maka dirayakanlah apa yang disebut Lebaran Ketupat.
Makanan ketupat dijadikan santapan utama pada saat Lebaran Ketupat. Pada perkembangan selanjutnya, ketupat tidak lagi dijadikan makanan utama pada Lebaran Ketupat.Â
Di Pekalongan, misalnya, bukan ketupat yang disajikan tetapi Lupis. Ketupat diartikan dalam bahasa Jawa sebagai ngaku lepat atau mengaku salah.Â
Pada Lebaran ketupat inilah kembali dilakukan awalnya sungkeman (bersujud di pangkuan) anak kepada orangtuanya untuk meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan dan sekaligus meminta restu untuk kehidupannya.Â
Namun kemudian tradisiyang baik itu diperluas dengan saling meminta maaf antar saudara dan juga antar tetangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H