Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Inilah Pola Hidup Baru yang Seharusnya Diterapkan Setelah Lebaran

7 Mei 2022   11:49 Diperbarui: 7 Mei 2022   11:54 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan yang telah berakhir dan dipuncaki dengan Lebaran seharusnya membawa pola hidup baru bagi yang menjalaninya. Pola hidup baru yang tentunya lebih baik dari yang sebelumnya.

Ada beberapa pola hidup baru yang seharusnya kita terapkan setelah Ramadan dan Lebaran.

Pertama, sabar dan mudah memaafkan keslahan orang lain. 

Selama Ramadan kita dilatih untuk bersabar menghadapi cobaan. Yang paling nyata adalah cobaan menahan lapar dan haus. 

Cobaan lain adalah sabar dalam menghadapi orang lain khususnya bila orang lain itu membuat kesalahan dan bertindak yang tidak mengenakkan bagi kita. Pada Lebaran lalu kita diajari untuk saling memaafkan kealahan di antara kita. Maka setelah Ramadan dan Lebran seharusnya kita menjadi lebih sabar dan mudah memaafkan orang lain.

Kedua, menjadi pribadi yang lebih peduli kepada orang lain yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, bahkan yang difabel.

Selama menjalani Ramadan dan puncaknya pada Lebaran kita semua juga diajari untuk peduli kepada sesama yang lebih membutuhkan, misanya dengan membayar zakat. 

Di samping kepedulian dengan memberikan materi, kepedulian juga bisa diberikan dalam bentu yang bukan materi misalnya: perhatian dengan mengunjungi teman atau saudara yang sakit, mendengarkan dan memberikan saran kepada mereka yang sedang menghadapi masalah, dan lainnya.

Ketiga, memulai semuanya dengan semangat baru dan meninggalkan hal-hal yang tidak baik di masa lalu. 

Salam Halal bi Halal sering kita mengucapan kata-kata "Non-Nol ya" artinya kita melupakan kesalahan orang yang kita salami dan orang tersebut harapannya juga melupakan kesalahan kita. Artinya dimulailah hubungan atau relasi yang baru yang lebih baik. Memulai yang baru hendaknya juga diterapkan dalam semua bidang kehidupan kita setelah Lebaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun